Buser Presisi

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Penertiban Gabungan di IUP PT Timah: Penambang Ilegal Bongkar Ponton Secara Kooperatif

Koba – Bangka Tengah,Tim gabungan yang terdiri dari Pemda Bangka Tengah, Polres Bangka Tengah, TNI, PT Timah Tbk, serta instansi terkait mel...

Postingan Populer

Senin, 17 November 2025

Penertiban Gabungan di IUP PT Timah: Penambang Ilegal Bongkar Ponton Secara Kooperatif



Koba – Bangka Tengah,Tim gabungan yang terdiri dari Pemda Bangka Tengah, Polres Bangka Tengah, TNI, PT Timah Tbk, serta instansi terkait melaksanakan penertiban terhadap aktivitas tambang timah ilegal di kawasan IUP PT Timah Tbk, tepatnya di Kolong Merbuk, Pungguk, dan Kenari, Senin (17/11/2025).

Kegiatan dimulai pukul 13.45 WIB usai pelaksanaan apel gabungan di halaman Kantor Bupati Bangka Tengah, dan berlangsung hingga pukul 17.35 WIB. Penertiban ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian himbauan pembongkaran dan penghentian aktivitas tambang ilegal yang telah dilakukan sejak 12–16 November.

Lokasi tambang diketahui berada di area tiang SUTET, yang berisiko tinggi mengalami kerusakan atau tumbang jika aktivitas ilegal terus berlangsung. Risiko keselamatan inilah yang menjadi pertimbangan utama dilakukannya penertiban.

Selama pelaksanaan di lapangan, situasi berjalan aman, kondusif, dan kooperatif. Sejumlah penambang ilegal yang masih berada di lokasi bersedia membongkar sendiri ponton dan peralatan tambangnya.

Penertiban gabungan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bangka Tengah AKBP Dr. I Gede Nyoman Bratasena, S.I.K., M.I.K., yang hadir memberikan arahan tegas namun tetap humanis kepada para penambang.

Dalam keterangannya, Kapolres Bangka Tengah menyampaikan:

"Penertiban ini kami lakukan demi keselamatan bersama dan menjaga ketertiban di wilayah Kabupaten Bangka Tengah. Kami mengapresiasi para penambang yang kooperatif dan memahami bahwa lokasi ini tidak layak untuk aktivitas tambang karena berada di bawah tiang SUTET. Polres Bangka Tengah bersama Pemda dan seluruh instansi terkait tetap mengedepankan langkah humanis, namun tegas terhadap aktivitas yang melanggar aturan."

Dengan berakhirnya kegiatan ini, seluruh rangkaian penertiban dapat diselesaikan dengan baik tanpa kendala berarti, serta diharapkan menjadi langkah efektif untuk menghindari potensi bahaya dan menjaga ketertiban di wilayah hukum Bangka Tengah.

(HR) 

Pemkab Cirebon Genjot Infrastruktur Perumahan, Griya Panyawangan 4 Terima Sentuhan Baru

CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan Perencanaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) di Perumahan Griya Panyawangan 4, Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Kamis, (13/11/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran dari APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp199.494.352 dengan panjang volume pekerjaan mencapai 163,2 meter¹. Pekerjaan ini dipercayakan kepada CV Langgeng Jaya sebagai pelaksana.

Pelaksana lapangan yang dikenal dengan sapaan akrab Mas Bambang menyampaikan kepada awak media bahwa dirinya merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah. “Ini adalah amanah yang harus kami kerjakan dengan maksimal. Alhamdulillah, kami telah berkali-kali dipercaya dalam kegiatan serupa, dan kepercayaan ini tidak akan kami sia-siakan,” ujarnya.
Tak hanya dari pihak pelaksana, apresiasi juga datang dari warga sekitar. Ketua RT Raden Siswantoro menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat membantu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Kami warga sangat terbantu, dan tentu kami akan menjaga hasil pembangunan ini agar awet dan bisa dirasakan manfaatnya dalam waktu lama,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa sinergi antara pemerintah, pelaksana proyek, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang nyata. Diharapkan program-program seperti ini dapat terus digulirkan demi mendukung kualitas hidup masyarakat Kabupaten Cirebon.

(Cephy)

Pemkab Cirebon Tingkatkan Infrastruktur Melalui Kegiatan Perencanaan PSU Griya Panyawangan 4



CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan Perencanaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) di Perumahan Griya Panyawangan 4, Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Kamis, (13/11/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran dari APBD Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp199.494.352 dengan panjang volume pekerjaan mencapai 163,2 meter¹. Pekerjaan ini dipercayakan kepada CV Langgeng Jaya sebagai pelaksana.

Pelaksana lapangan yang dikenal dengan sapaan akrab Mas Bambang menyampaikan kepada awak media bahwa dirinya merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah. "Ini adalah amanah yang harus kami kerjakan dengan maksimal. Alhamdulillah, kami telah berkali-kali dipercaya dalam kegiatan serupa, dan kepercayaan ini tidak akan kami sia-siakan," ujarnya.



Tak hanya dari pihak pelaksana, apresiasi juga datang dari warga sekitar. Ketua RT Raden Siswantoro menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat membantu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami warga sangat terbantu, dan tentu kami akan menjaga hasil pembangunan ini agar awet dan bisa dirasakan manfaatnya dalam waktu lama," tuturnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa sinergi antara pemerintah, pelaksana proyek, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang nyata. Diharapkan program-program seperti ini dapat terus digulirkan demi mendukung kualitas hidup masyarakat Kabupaten Cirebon.

(Cephy)

*Polda Jabar Gelar Operasi "Zebra Lodaya-2025" Selama 14 Hari Jelang Nataru*




Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) resmi menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan "Zebra Lodaya-2025", yang dimulai pada hari Senin, 17 November 2025. Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Mapolda Jabar  bertujuan untuk mengecek kesiapan seluruh personel sebelum pelaksanaan operasi di wilayah hukum Polda Jabar. Operasi ini merupakan upaya Polri, khususnya Polantas, bersama instansi terkait untuk menjaga keamanan, kelancaran arus lalu lintas, serta menurunkan titik kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas, sejalan dengan amanat Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan mengatakan bahwa Operasi "Zebra Lodaya-2025" akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 17 hingga 30 November 2025. Operasi ini digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jabar dan Polres jajaran. Secara khusus, operasi ini dilaksanakan dalam rangka Cipta Kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Hari Raya Natal Tahun 2025. Sebanyak 2.088 personel dilibatkan, terdiri dari 520 personel Satgas Polda Jabar dan 1.568 personel Satgasres jajaran.

"Tema yang diusung dalam Operasi "Zebra Lodaya-2025" adalah "Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Ops ‘Lilin Lodaya-2025’". Target utama operasi ini adalah berkurangnya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan pelanggaran lalu lintas, serta meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan nyata (GN) yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas." ujar Kapolda Jabar, Senin (17/11/2025)

Dalam pelaksanaannya, operasi ini mengedepankan kegiatan di bidang Harkamtibmas Lantas dengan perpaduan strategi Preemtif (40%), Preventif (40%), dan Represif (20%) yang humanis. Untuk tindakan represif (penindakan), Kapolda Jabar menekankan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sebesar 95% dan hanya 5% penindakan manual. Personel yang bertugas di lapangan juga diminta untuk selalu mengutamakan keselamatan, melaksanakan edukasi tertib berlalu lintas, dan menghindari tindakan kontraproduktif serta sikap arogan, sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat.
Di akhir amanatnya, Kapolda Jabar, Inspektur Jenderal Polisi Dr. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., berharap seluruh personel dapat melaksanakan tugas dengan baik demi terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif. Operasi ini mencakup seluruh wilayah hukum Polda Jabar, baik pada ruas jalan tol maupun jalan arteri yang menjadi tanggung jawab fungsi Lalu Lintas Polri. Para perwira juga ditekankan untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat dan berjenjang di lapangan.

Bandung, 17 November 2025

Dikeluarkan oleh Bid Humas Polda Jabar
((Frilliyanti S.E))

*Polda Jabar Gelar Operasi "Zebra Lodaya-2025" Selama 14 Hari Jelang Nataru*




Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) resmi menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan "Zebra Lodaya-2025", yang dimulai pada hari Senin, 17 November 2025. Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Mapolda Jabar  bertujuan untuk mengecek kesiapan seluruh personel sebelum pelaksanaan operasi di wilayah hukum Polda Jabar. Operasi ini merupakan upaya Polri, khususnya Polantas, bersama instansi terkait untuk menjaga keamanan, kelancaran arus lalu lintas, serta menurunkan titik kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas, sejalan dengan amanat Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan mengatakan bahwa Operasi "Zebra Lodaya-2025" akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 17 hingga 30 November 2025. Operasi ini digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jabar dan Polres jajaran. Secara khusus, operasi ini dilaksanakan dalam rangka Cipta Kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Hari Raya Natal Tahun 2025. Sebanyak 2.088 personel dilibatkan, terdiri dari 520 personel Satgas Polda Jabar dan 1.568 personel Satgasres jajaran.

"Tema yang diusung dalam Operasi "Zebra Lodaya-2025" adalah "Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Ops ‘Lilin Lodaya-2025’". Target utama operasi ini adalah berkurangnya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan pelanggaran lalu lintas, serta meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan nyata (GN) yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas." ujar Kapolda Jabar, Senin (17/11/2025)

Dalam pelaksanaannya, operasi ini mengedepankan kegiatan di bidang Harkamtibmas Lantas dengan perpaduan strategi Preemtif (40%), Preventif (40%), dan Represif (20%) yang humanis. Untuk tindakan represif (penindakan), Kapolda Jabar menekankan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sebesar 95% dan hanya 5% penindakan manual. Personel yang bertugas di lapangan juga diminta untuk selalu mengutamakan keselamatan, melaksanakan edukasi tertib berlalu lintas, dan menghindari tindakan kontraproduktif serta sikap arogan, sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat.
Di akhir amanatnya, Kapolda Jabar, Inspektur Jenderal Polisi Dr. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., berharap seluruh personel dapat melaksanakan tugas dengan baik demi terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif. Operasi ini mencakup seluruh wilayah hukum Polda Jabar, baik pada ruas jalan tol maupun jalan arteri yang menjadi tanggung jawab fungsi Lalu Lintas Polri. Para perwira juga ditekankan untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat dan berjenjang di lapangan.

Bandung, 17 November 2025

Dikeluarkan oleh Bid Humas Polda Jabar
((Frilliyanti S.E))

Apel Gelar Pasukan Ops Zebra Lodaya 2025 Digelar di Mapolrestabes Bandung


Polrestabes Bandung menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Lodaya 2025 pada Senin (17/11/2025) pukul 07.00 WIB di Lapangan Apel Mapolrestabes Bandung. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Bandung, dan diikuti oleh jajaran pimpinan serta personel dari berbagai instansi terkait.

Apel tersebut dihadiri oleh Wakapolrestabes Bandung, Kabag Ops, para Pejabat Utama Polrestabes Bandung, Kapolsek jajaran, Kanit Lantas Polsek jajaran, personel Polrestabes Bandung, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta ASN Polri.

Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan menjadi bagian penting sebelum dimulainya Operasi Zebra Lodaya 2025, sebagai bentuk pengecekan akhir terhadap seluruh personel dan peralatan yang akan diterjunkan ke lapangan. Dalam kegiatan ini, pimpinan memastikan kesiapan kekuatan, mulai dari jumlah personel, kelengkapan sarana prasarana, hingga kesiapan kendaraan operasional.

Selain pengecekan, Kapolrestabes Bandung juga memberikan langsung arah­an, penekanan tugas, serta motivasi kepada seluruh personel yang terlibat. Strategi dan pola tindak operasi turut ditegaskan kembali, mencakup titik fokus penindakan pelanggaran, pembagian sektor, dan langkah-langkah yang telah dirumuskan dalam Latpraops.
Kegiatan Apel Gelar Pasukan ini juga menjadi simbol kepada publik bahwa Polrestabes Bandung beserta instansi terkait telah siap siaga menjalankan tugas dalam meningkatkan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas selama Operasi Zebra Lodaya 2025 berlangsung.
((Frilliyanti S.E))

Operasi Zebra Candi 2025 Dimulai, Polres Wonosobo Siap Wujudkan Kamseltibcarlantas




Polres Wonosobo menggelar apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Zebra Candi 2025 pada Senin, 17 November 2025 bertempat di halaman Mapolres Wonosobo. Apel dipimpin oleh Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan.

Operasi Zebra Tahun ini mengusung tema "Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman, dan Selamat" sebagai bagian dari persiapan menjelang Operasi Lilin 2025 yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025.

Sebanyak 48 personel Polres Wonosobo diterjunkan dalam pelaksanaan operasi, didukung oleh seluruh stakeholder terkait seperti TNI, Dinas Perhubungan, BPBD, dan PMI. Secara keseluruhan, Operasi Zebra Candi 2025 melibatkan 2.748 personel gabungan Polda Jawa Tengah dan Polres jajaran.

Dalam amanat Kapolda Jawa Tengah, yang dibacakan oleh Kapolres Wonosobo, disampaikan bahwa Operasi Zebra merupakan operasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di bidang lalu lintas dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif, dan represif secara humanis. 

"Pelaksanaan operasi diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas, sekaligus meningkatkan kedisiplinan masyarakat di jalan raya." Ungkapnya

Sesuai rencana operasi kepolisian terpusat, kegiatan ini bertujuan menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang aman. 

Adapun sasaran prioritas penindakan meliputi penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI, tidak menggunakan sabuk keselamatan, berkendara dalam keadaan mabuk, melawan arus, serta melebihi batas kecepatan.

Operasi Zebra Candi 2025 diharapkan mampu menurunkan jumlah kecelakaan beserta fatalitas, menekan angka pelanggaran, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

(Yudhi)

Pimpin Apel Gelar Pasukan OZM 2025, Wakapolda Babel Minta Utamakan Edukasi Dan Humanis Ke Masyarakat. 



Polda Bangka Belitung resmi menggelar Operasi Zebra Menumbing (OZM) 2025. Hal itu ditandai dengan apel gelar pasukan yang dilaksanakan di Mapolda, Senin (17/11/25) pagi.

Apel gelar pasukan dipimpin langsung Wakapolda Babel Brigjen Pol Tony Harsono yang dihadiri sejumlah Forkopimda dan instansi terkait.

Dalam kesempatan itu, Wakapolda meminta anggota yang terlibat Operasi memprioritaskan kegiatan yang bersifat edukatif kepada masyarakat.

"Prioritaskan kegiatan yang sifatnya edukatif berupa kegiatan dikmas lantas pada masyarakat agar mengetahui arti pentingnya keselamatan berkendara serta taat dan patuh terhadap aturan berlalu lintas di jalan,"kata Brigjen Pol Tony.

Tony mengungkapkan, operasi yang melibatkan sebanyak 343 personel ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat serta menurunkan angka tingkat kecelakaan dijalan.

"Tujuan operasi ini meningkatkan disiplin masyarakat, menurunkan angka tingkat kecelakaan serta meningkatkan kesadaran dan kelengkapan berkendara yang diharapkan terwujudnya kamseltibcarlantas yang aman nyaman dan selamat jelang Operasi Lilin 2025,"ungkapnya.

Selain itu, perwira tinggi Polri ini juga menekankan pentingnya disiplin dan tindakan profesional sesuai rencana untuk mewujudkan pelayanan Polantas yang presisi.

"Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan pendekatan humanis, edukatif serta preventif sehingga operasi dapat berjalan optimal dan berhasil sesuai tujuan,"tegasnya.

Sementara, Dir Lantas Polda Babel Kombes Pol Pringadhi Supardjan mengatakan operasi ini dilaksanakan untuk menertibkan pengendara untuk mencapai tujuan kamseltibcarlantas.

Ia juga mendorong jajarannya agar dalam operasi ini untuk mengedepankan tindakan humanis dan edukatif.

"Kita upayakan untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih sadar dan tertib berlalu lintas. Kalau dulu kita langsung tilang tegas, sekarang kita harus humanis kepada masyarakat,"ucapnya.

Perwira berpangkat melati tiga ini juga mengingatkan masyarakat agar untuk tidak melakukan pelanggaran lalu lintas yang dapat membahayakan selama berkendara.

"Sebenarnya saya lebih banyak mengajak kepada masyarakat supaya menjadi polisi untuk dirinya sendiri, karena bukan untuk siapa-siapa  tapi buat keselamatan kita sendiri,"pungkasnya.

Sebagai informasi, Polda Babel menggelar operasi Zebra Menumbing 2025. Operasi digelar selama dua pekan mulai tanggal 17 hingga 30 November 2025.

Berikut Daftar 12 Sasaran Prioritas Operasi Zebra Menumbing 2025 :
1. melawan arus/contra flow
2. menerobos lampu merah
3. anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor
4. berboncengan lebih dari satu
5. Tidak menggunakan helm
6. berkendara di bawah pengaruh alkohol
7. ranmor tidak sesuai spek spion, knalpot bising, lampu utama, rem lampu petunjuk
8. mengendarai atau mengemudikan menggunakan handphone
9. menggunakan ranmor tidak sesuai peruntukan
10. ranmor over load dan over dimensi
11. ranmor tanpa NRKB palsu
12. melampaui batas kecepatan

(HR) 

Dengan Komsos Babinsa Dapat Menjaga Hubungan Baik Dengan Warga Binaan

Surakarta - Demi Menjalin Hubungan Baik, Babinsa melaksanakan Komsos Dengan Warga Binaan.

Kegiatan Komsos adalah salah satu media Babinsa untuk mengenal warganya lebih dekat lagi dan sebagai sarana silaturahmi kepada warga binaannya agar warga menjadi lebih dekat dan akrab dengan Babinsa Nya. Selain itu kegiatan Komsos ini bertujuan untuk mencari informasi dan mengetahui perkembangan situasi di wilayah Desa binaan.

Ciptakan kedekatan warga binaan, Babinsa Kepatihan Kulon Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Surakarta Koptu Rudy Gunawan melaksanakan Komsos dengan Bpk Jarot Warga. Jln Marsela Kel.Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres , Minggu (16/11/2025).

Koptu Rudy Gunawan menjelaskan, kegiatan Komsos ini dilakukan karena sudah menjadi tugas pokok sebagai seorang Babinsa yang senantiasa melaksanakan Komsos atau anjangsana untuk mencari informasi dan sebagai sarana bersilaturahmi kepada warga binaannya supaya lebih dekat dan akrab serta bisa menjalin kebersamaan.

"Kegiatan Komsos ini juga mencerminkan rasa kemanunggalan TNI khususnya Babinsa dengan masyarakat wilayah binaannya, yang bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antara Babinsa dengan masyarakat sehingga tercipta suasana yang harmonis dalam setiap pelaksanaan tugas Babinsa di lapangan," ucapnya.

Kegiatan tersebut dilakukan agar menambah kedekatan dan mempererat silaturahmi kepada masyarakat dalam kegiatan sehari.

Penulis : Arda 72

Dari Daerah untuk Nusantara: Seminar Nasional JGS Kupas Strategi Pendidikan Inklusif Berkeadilan



Seminar Nasional Teras Nusantara: Suara dari Daerah digelar sebagai ruang dialog strategis yang menghadirkan gagasan, pengalaman, dan aspirasi dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan mengangkat tema "Pendidikan Inklusif untuk Indonesia Berkeadilan" sebagai wujud komitmen kolektif menuju sistem pendidikan yang merata, ramah keberagaman, dan berpihak pada semua anak bangsa.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 November 2025, menghadirkan berbagai narasumber diantaranya Dr. Itje Chididjah, MA (Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO), Dr, Hj. Cita Dwi Rosita, M.Pd. (Akademisi/Wakil Rektor IV UGJ Cirebon) George Edwin Sugiharto, S.IP (Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), Diding Wardianto, S.Sos (Ketua Umum Jong Giri Segara) Seminar ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang praktik pendidikan inklusif, memetakan tantangan di daerah, serta merumuskan rekomendasi kebijakan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Jairus Usup Widodo, SH selaku Wakil Ketua Umum Jong Giri Segara menyampaikan bahwa pendidikan inklusif bukan sekadar konsep, melainkan ikhtiar nyata untuk memastikan setiap anak termasuk penyandang disabilitas, anak dari keluarga prasejahtera, masyarakat adat, serta kelompok marjinal lainnya memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang.

"Melalui seminar ini, kami ingin mengangkat suara-suara dari daerah agar menjadi bagian penting dalam penyusunan kebijakan nasional. Pendidikan inklusif tidak bisa diseragamkan, tetapi harus menyesuaikan konteks lokal tanpa meninggalkan prinsip keadilan," ungkapnya.

Acara ini mencakup rangkaian sesi pleno dan diskusi panel yang membahas berbagai isu strategis, antara lain: Penguatan kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran inklusif Pengembangan infrastruktur ramah disabilitas Kolaborasi pemerintah daerah dengan komunitas lokal
Tantangan pemerataan pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Inovasi berbasis masyarakat untuk mendukung pendidikan berkeadilan
Seminar diakhiri dengan pembacaan Rekomendasi Teras Nusantara 2025, yang berisi seruan untuk peningkatan pendanaan pendidikan inklusif, penguatan regulasi yang melindungi hak peserta didik berkebutuhan khusus, serta perluasan kolaborasi multi-pihak dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan setara.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong transformasi pendidikan nasional ke arah yang lebih inklusif.