Buser Presisi

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Kenaikan Pangkat Pengabdian Dua Personel Polres Cirebon Kota

Cirebon Kota – Pada hari Senin, tanggal (01/12/2025), Polres Cirebon Kota menggelar Upacara Korps Raport Pengabdian untuk dua pe...

Postingan Populer

Selasa, 02 Desember 2025

Kenaikan Pangkat Pengabdian Dua Personel Polres Cirebon Kota

Cirebon Kota – Pada hari Senin, tanggal (01/12/2025), Polres Cirebon Kota menggelar Upacara Korps Raport Pengabdian untuk dua personel yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam pengabdian mereka, kegiatan ini berlangsung di lapangan apel Polres Cirebon Kota dengan suasana khidmat dan tertib, serta dihadiri oleh seluruh pejabat utama, Kapolsek jajaran, perwira, Bintara, dan ASN Polres Cirebon Kota.

Upacara dimulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pukul 09.00 WIB, di mana seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh perhatian dan disiplin, sekaligus memberikan penghormatan kepada personel yang menerima kenaikan pangkat sebagai bentuk apresiasi institusi terhadap kinerja dan dedikasi mereka.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, S.H., S.I.K., M.Si., yang memberikan arahan dan motivasi, menekankan pentingnya profesionalisme, integritas, dan disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas kepolisian, sehingga setiap personel dapat menjadi teladan bagi rekan-rekannya.
Hadirnya pejabat utama, Kapolsek jajaran, serta seluruh personel Polres Cirebon Kota menambah khidmat suasana upacara, menegaskan bahwa kenaikan pangkat pengabdian merupakan wujud penghargaan institusi terhadap anggota yang konsisten menjaga tanggung jawab dan etika profesi.

Dua personel yang menerima kenaikan pangkat pengabdian pada momen ini adalah Asep Parlan, naik dari Aiptu menjadi Ipda, dan Sunardji, naik dari Aipda menjadi Aiptu, keduanya memperoleh penghargaan karena catatan pengabdian bersih dari pelanggaran serta komitmen tinggi dalam melaksanakan tugas kepolisian.

Kenaikan pangkat ini merupakan bagian dari pembinaan karier personel Polri sekaligus menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi yang telah diberikan, memberikan motivasi kepada seluruh anggota untuk meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan pelayanan kepada masyarakat.

Kapolres Eko Iskandar menegaskan bahwa kenaikan pangkat pengabdian tidak otomatis diberikan kepada semua personel, melainkan hanya kepada anggota yang terbukti disiplin, bertanggung jawab, dan tanpa catatan pelanggaran, sehingga penghargaan ini menjadi simbol kepercayaan institusi terhadap kinerja anggota.

Selama pelaksanaan upacara, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan khidmat, menciptakan momen penting bagi anggota yang menerima kenaikan pangkat sekaligus menjadi inspirasi bagi seluruh personel Polres Cirebon Kota untuk terus meningkatkan dedikasi, profesionalisme, dan integritas dalam menjalankan tugas.
“Kenaikan pangkat pengabdian ini menjadi penghargaan bagi anggota yang berdedikasi, disiplin, dan menjaga integritas,” ujar Kasi Humas Polres Cirebon Kota AKP M. Aris Hermanto. “Semoga momentum ini mendorong seluruh personel untuk terus bekerja profesional dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”

((Bang keling)) 

Sosialisasi Bahaya Narkoba di Kantor Kesbangpol Tingkatkan Kesadaran ASN Cirebon Kota

Cirebon Kota – Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemerintahan daerah kembali diperkuat dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang digelar Polres Cirebon Kota pada Selasa (02/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB di kantor Dinas Kesbangpol Kota Cirebon, Jalan Ks. Tubun, Kecamatan Kejaksan, dengan menghadirkan peserta dari berbagai instansi strategis yang berperan langsung dalam pelayanan publik sehingga kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapsiagaan aparatur terhadap ancaman narkoba.

Kegiatan sosialisasi dipimpin oleh Aiptu Juhariah, S.H., selaku Kaurmintu Sat Resnarkoba Polres Cirebon Kota, yang hadir bersama staf Urmin untuk memberikan pemaparan komprehensif terkait bahaya narkoba, mulai dari jenis-jenis narkotika yang kini beredar, pola penyalahgunaan yang semakin kompleks, hingga dampak fisik, mental, dan sosial yang dapat merusak kualitas hidup penggunanya serta menurunkan produktivitas aparatur negara yang berperan dalam pelayanan masyarakat.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini meliputi Kepala Dinas Kesbangpol beserta jajaran staf, perwakilan BNN Kota Cirebon, pegawai ASN dari berbagai dinas, jajaran Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, serta perwakilan staf kelurahan se-Kota Cirebon, yang seluruhnya dilibatkan guna memastikan bahwa materi pencegahan narkoba dapat dipahami secara menyeluruh oleh berbagai unsur pemerintahan yang memiliki interaksi langsung dengan masyarakat.

Dalam paparannya, Aiptu Juhariah menjelaskan dengan rinci bagaimana narkoba tidak hanya merusak kondisi kesehatan penggunanya, tetapi juga berpotensi mencoreng wibawa pemerintah apabila ada aparatur negara yang terlibat penyalahgunaan, sehingga penting bagi setiap ASN untuk memiliki pengetahuan, kesadaran, dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga diri serta lingkungan kerjanya dari ancaman narkotika.

Selain membahas dampak dan bahaya narkoba, pemateri juga memberikan contoh modus-modus peredaran yang kini banyak menyasar kalangan pekerja maupun pegawai pemerintah, termasuk peredaran secara daring, penyalahgunaan obat resep, hingga keterlibatan jaringan yang memanfaatkan kelemahan pengawasan lingkungan kerja, sehingga diperlukan kewaspadaan ekstra, pelaporan cepat, dan koordinasi yang baik antarinstansi.

Para peserta juga diberi pemahaman tentang gejala awal seseorang yang mulai terpapar narkoba, langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut, serta pentingnya deteksi dini baik di lingkungan keluarga maupun tempat kerja sebagai upaya melindungi rekan sejawat dan masyarakat dari risiko yang lebih besar jika keterlibatan narkoba dibiarkan tanpa penanganan.
Kegiatan sosialisasi ini turut mendorong peningkatan sinergitas antara Polres Cirebon Kota, BNN, dan instansi pemerintah daerah, di mana kolaborasi yang kuat dinilai mampu mempercepat proses pencegahan dan penanganan apabila ditemukan indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan ASN, sehingga pola pengawasan dapat berjalan lebih disiplin, sistematis, dan berkelanjutan.

Dari seluruh rangkaian kegiatan, peserta memberikan respons yang sangat positif karena materi yang disampaikan tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga memberikan gambaran nyata mengenai risiko yang dapat terjadi di lingkungan kerja, sehingga sosialisasi ini dianggap relevan untuk memperkuat integritas aparatur negara dalam menjalankan fungsi pelayanan publik yang profesional dan bebas dari pengaruh narkoba.

Melalui edukasi yang diberikan dalam kegiatan ini, Polres Cirebon Kota berharap seluruh peserta dapat menyebarluaskan kembali informasi terkait bahaya narkoba kepada rekan kerja maupun masyarakat, sehingga semakin banyak pihak yang memiliki pemahaman yang benar dan mampu mengantisipasi sedini mungkin segala bentuk penyalahgunaan ataupun peredaran gelap narkotika.

“Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini, kami ingin memastikan seluruh ASN memiliki pemahaman yang kuat mengenai bahaya narkoba, memahami dampak jangka panjangnya, serta mampu berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan maupun peredaran narkotika di lingkungan pemerintah dan masyarakat,” ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Cirebon Kota, AKP Otong Jubaedi, S.H., M.A.P.
“Kami dari Seksi Humas melihat kegiatan ini sangat strategis karena bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif seluruh aparatur untuk menjaga integritas, kewaspadaan, dan komitmen bersama dalam mewujudkan lingkungan kerja yang benar-benar bebas dari narkoba,” tambah Kasi Humas Polres Cirebon Kota, AKP M. Aris Hermanto.

((Bang keling)) 

*Dugaan Anggaran Siluman di Panguragan Wetan: Transparansi Publik Dipertanyakan*

*Kabupaten Cirebon – Buserpresisi.com*  
Pada Selasa, 2 Desember 2025, Tim awak media menemukan indikasi ketidakterbukaan dalam pelaksanaan proyek renovasi Kantor PKK dan Posyandu di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Proyek yang bersumber dari Dana Bantuan Provinsi (Banprov) tersebut diduga kuat tidak menyertakan papan informasi proyek, yang seharusnya menjadi standar transparansi kepada publik.

Dana Banprov sendiri merupakan instrumen penting untuk mendukung pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun ketika pengelolaannya tidak dibarengi dengan keterbukaan, maka potensi penyalahgunaan menjadi hal yang patut dicurigai.

Saat tim media mencoba mengkonfirmasi langsung ke kantor desa, diketahui Kuwu atau Kepala Desa sedang tidak berada di tempat. “Pak Kuwu lagi di Kecamatan,” ujar salah satu perangkat desa. Saat pertanyaan diarahkan kepada para pekerja di lapangan mengenai tidak adanya papan proyek, mereka justru menyarankan agar menghubungi Ketua Pelaksana. 

Lewat WA kata sekdes atau ibu ulis itu Anggara Bamprop senilai 98 juta katanya“Tanya saja mas langsung ke Pak Asmuni,” ungkapnya. 

Ketiadaan papan proyek dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip transparansi anggaran publik. Sesuai dengan *UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik*, setiap kegiatan yang dibiayai oleh negara wajib diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat, termasuk detail proyek, nilai anggaran, jenis pekerjaan, dan jangka waktu pelaksanaan.

Tak hanya itu, *Peraturan Menteri Desa* tentang pengelolaan keuangan desa juga menegaskan pentingnya tata kelola yang akuntabel dan transparan. Tanpa papan proyek, masyarakat kehilangan akses terhadap informasi dasar terkait kegiatan yang berlangsung di desanya.

Kasus ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya keterlibatan dalam mengawasi penggunaan anggaran desa. Dugaan anggaran “siluman” seperti ini bisa dicegah jika warga lebih aktif mempertanyakan dan mengawasi setiap pembangunan yang ada di lingkungannya.

Pemerintah daerah, inspektorat, dan aparat penegak hukum diharapkan dapat menindaklanjuti berita ini secara serius agar kepercayaan masyarakat terhadap program pembangunan desa tetap terjaga.

*((Bang Keling))*

Istri Letjen TNI Widi Prasetijono Diperiksa Hakim Tipikor terkait aliran Dana Miliaran 


SEMARANG – Sidang lanjutan Perkara Dugaan Korupsi BUMD Cilacap kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (1/12/2025). Pada sidang yang beragendakan pemeriksaan saksi, salah satu sorotan utama adalah hadirnya Novita Permatasari, istri dari Letjen TNI Widi Prasetijono, yang bersaksi di persidangan terkait aliran dana miliaran rupiah dari terdakwa.
Sidang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 11.05 WIB, dipimpin Majelis Hakim dan terbuka untuk umum. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan lima saksi: Sakran Budi MM, Arief Kusmawanto, Novita Permatasari, Endang Kusuma Wati, dan Henny Sulistiyo Wati. 

Perkara ini menjerat tiga terdakwa, yakni Awaluddin Muuri, mantan Sekda sekaligus Pj. Bupati Cilacap, Iskandar Zulkarnain, mantan Kabag Perekonomian Setda Cilacap, dan Andi Nurhuda, mantan Direktur Utama PT Rumpun Sari Antan (RSA).

Sorotan utama pada sidang ini tertuju pada kesaksian Novita Permatasari, istri Letjen TNI Widi Prasetijono yang pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro periode 2022–2024. 

Novita mengakui mengenal terdakwa Andi Nurhuda.
Dalam kesaksiannya, Novita menyatakan menerima aliran dana yang ditransfer terdakwa ke beberapa rekening milik saudara-saudaradari Novita Permatasari, Dengan rincian masing-masing, Arief Kusmawanto sebanyak Rp7,5 miliar, Rp1 miliar, dan Rp8 miliar. Kemudian dana juga ditransfer ke rekening Endang Kusmawati sebanyak Rp2 miliar. Sementara untuk Weni Sulistyowati sebanyak Rp2 miliar.
"Dana tersebut ditransfer melalui beberapa rekening dengan tujuan untuk menghindari temuan PPATK," lugas Novita di hadapan Majelis Hakim.
Ia juga menyebut bahwa uang selanjutnya juga diserahkan kepada Gus Yazid sebesar Rp20 miliar. 

Novita menerangkan bahwa saat penyerahan uang, dilakukan secara tunai, dibungkus dalam koper dan kantong plastik kresek.

Saksi Arief Kusmawanto membenarkan bahwa dirinya memberikan nomor rekeningnya kepada Novita atas permintaan langsung yang bersangkutan. Ia menegaskan bahwa rekening tersebut digunakan untuk menerima dan mengirim uang dengan tujuan menghindari PPATK, dan bahwa semua dilakukan atas perintah Novita tanpa mengetahui tujuan uang tersebut.

Saksi Endang Kusuma Wati mengatakan dirinya sering mendampingi Novita dalam berbagai kegiatan, termasuk pembayaran vendor untuk rencana pernikahan putri sari Novita.

Sementara itu, Henny Sulistiyo Wati menjelaskan bahwa ia dimintai tolong sebagai kakak untuk melakukan penarikan tunai Rp2 miliar.

Pukul 11.05 Wib, Majelis Hakim menutup persidangan dan menyatakan sidang akan dilanjutkan pada Rabu, 3 Desember 2025 dengan agenda pemeriksaan lanjutan kepada saksi-saksi.

(Team)

Istri Letjen TNI Widi Prasetijono Diperiksa Hakim Tipikor terkait aliran Dana Miliaran

Semarang – Sidang lanjutan Perkara Dugaan Korupsi BUMD Cilacap kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Senin (1/12/2025). Pada sidang yang beragendakan pemeriksaan saksi, salah satu sorotan utama adalah hadirnya Novita Permatasari, istri dari Letjen TNI Widi Prasetijono, yang bersaksi di persidangan terkait aliran dana miliaran rupiah dari terdakwa.
Sidang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 11.05 WIB, dipimpin Majelis Hakim dan terbuka untuk umum. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan lima saksi: Sakran Budi MM, Arief Kusmawanto, Novita Permatasari, Endang Kusuma Wati, dan Henny Sulistiyo Wati. 

Perkara ini menjerat tiga terdakwa, yakni Awaluddin Muuri, mantan Sekda sekaligus Pj. Bupati Cilacap, Iskandar Zulkarnain, mantan Kabag Perekonomian Setda Cilacap, dan Andi Nurhuda, mantan Direktur Utama PT Rumpun Sari Antan (RSA).

Sorotan utama pada sidang ini tertuju pada kesaksian Novita Permatasari, istri Letjen TNI Widi Prasetijono yang pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro periode 2022–2024. 

Novita mengakui mengenal terdakwa Andi Nurhuda.
Dalam kesaksiannya, Novita menyatakan menerima aliran dana yang ditransfer terdakwa ke beberapa rekening milik saudara-saudaradari Novita Permatasari, Dengan rincian masing-masing, Arief Kusmawanto sebanyak Rp7,5 miliar, Rp1 miliar, dan Rp8 miliar. Kemudian dana juga ditransfer ke rekening Endang Kusmawati sebanyak Rp2 miliar. Sementara untuk Weni Sulistyowati sebanyak Rp2 miliar.
"Dana tersebut ditransfer melalui beberapa rekening dengan tujuan untuk menghindari temuan PPATK," lugas Novita di hadapan Majelis Hakim.
Ia juga menyebut bahwa uang selanjutnya juga diserahkan kepada Gus Yazid sebesar Rp20 miliar. 

Novita menerangkan bahwa saat penyerahan uang, dilakukan secara tunai, dibungkus dalam koper dan kantong plastik kresek.

Saksi Arief Kusmawanto membenarkan bahwa dirinya memberikan nomor rekeningnya kepada Novita atas permintaan langsung yang bersangkutan. Ia menegaskan bahwa rekening tersebut digunakan untuk menerima dan mengirim uang dengan tujuan menghindari PPATK, dan bahwa semua dilakukan atas perintah Novita tanpa mengetahui tujuan uang tersebut.

Saksi Endang Kusuma Wati mengatakan dirinya sering mendampingi Novita dalam berbagai kegiatan, termasuk pembayaran vendor untuk rencana pernikahan putri sari Novita.

Sementara itu, Henny Sulistiyo Wati menjelaskan bahwa ia dimintai tolong sebagai kakak untuk melakukan penarikan tunai Rp2 miliar.

Pukul 11.05 Wib, Majelis Hakim menutup persidangan dan menyatakan sidang akan dilanjutkan pada Rabu, 3 Desember 2025 dengan agenda pemeriksaan lanjutan kepada saksi-saksi.

Penulis : Arda 72

Senin, 01 Desember 2025

Pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara Bersama Bupati H.M.Salim Fahkry SE.MM Sambut Kedatangan presiden Republik Indonesia Prabowo 1 Dessember 2025

 
Buserpresisi ll Kutacane Aceh Tenggara Provinsi Aceh, Pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara Bersama Bupati H.M.Salim Fahkry SE.MM sambut kedatangan presiden Republik Indonesia Prabowo dalam rangka kunjungan kerja memantau atau melihat langsung ke lokasi daerah terkena paska Bencana banjir Bandang yai tepat nya di di beberapa titik yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara. 

Prihal seusai melakukan peninjauan wilayah terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Presiden Prabowo bertolak menuju ke Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, pada Senin, 1 Desember 2025.
 
Sesaat setelah tiba, Presiden Republik Indonesia Prabowo langsung melakukan, peninjauan ke lokasi Jembatan Pante Dona yang putus total, akibat banjir besar yang melanda wilayah itu dan menyebabkan ribuan warga terisolasi, serta membuat jalur logistik terhenti total.
 
Di tempat yang sama dan halaman tak berbeda Presiden Republik Indonesia Prabowo mengatakan "menegaskan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan akses darurat agar mobilitas masyarakat segera pulih, dan rekonstruksi jembatan permanen akan diprioritaskan agar transportasi dan ekonomi masyarakat dapat bangkit kembali", ujarnya. 
 
Menurut Bupati Aceh Tenggara H.M.Salim Fahkry SE.MM ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, seorang Presiden datang ke Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. Sebut nya.
 
Presiden Republik Indonesia Prabowo lanjut kemudian menuju Desa Bambel Baru, Kabupaten Aceh Tenggara untuk meninjau langsung kondisi korban banjir yang kini tinggal di tenda-tenda darurat. 
"Banjir besar yang melanda wilayah tersebut memaksa sedikitnya 4.080 warga mengungsi, setelah air pasca Bencana alam yang datang secara tiba-tiba dan merendam permukiman serta fasilitas publik.
 
Selain meninjau fasilitas pengungsian seperti dapur umum, pos kesehatan, dan area logistik, Presiden juga mendengarkan langsung cerita dan kebutuhan yang disampaikan warga. Salah seorang warga meminta agar pemerintah membangun bendungan agar tiap kali panen jagung, tidak terkena banjir. Mendengarkan hal ini, Presiden pun akan memastikan pemerintah membangun bendungan di wilayah tersebut. 
 
(MHD SABRI)

Presiden Prabowo Pastikan Penanganan Infrastruktur Terdampak Banjir di Aceh Tenggara


Buserpresisi ll Kutacane Aceh Tenggara Provinsi Aceh, Kedatangan Sumatera Utara, Presiden Prabowo Subianto melanjutkan peninjauan ke wilayah terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tenggara, Senin (01/12/2025). Jembatan Pante Dona, yang putus total akibat banjir besar, menjadi tujuan pertama Presiden setibanya di Aceh.

Di lokasi tersebut, Presiden berdiskusi dengan jajaran pemerintah terkait mengenai percepatan pembangunan akses darurat agar mobilitas masyarakat segera pulih. Kepala Negara juga menegaskan bahwa rekonstruksi jembatan permanen akan diprioritaskan agar transportasi dan ekonomi masyarakat dapat bangkit kembali.

Suasana haru dan penuh kehangatan pun menyelimuti Posko Pengungsian di Desa Bambel Baru saat Presiden tiba untuk meninjau langsung kondisi korban banjir yang kini tinggal di tenda-tenda darurat. Tidak hanya menyapa sekaligus mendengarkan secara langsung keluhan dan kebutuhan warga, Presiden juga meninjau keberadaan dapur umum dan berbagai fasilitas darurat yang telah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan warga. 
Dalam kesempatan yang sama, Presiden memaparkan sejumlah langkah strategis pemerintah dalam percepatan pemulihan infrastruktur dasar dan peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Presiden menegaskan pemerintah akan segera memperbaiki jalur-jalur vital yang rusak dan fasilitas pendidikan di wilayah terdampak. Pemerintah, menurut Presiden, juga sedang dalam upaya untuk mempercepat pembentukan koperasi di setiap desa agar distribusi barang subsidi lebih efektif. 

Sumber: BPMI Setpres 

#KemensetnegRI
#RilisPresiden

(MHD SABRI)

Pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara Melalui Kepala BKPSDM Syafruddin Resmi lantik 243 PPPK Penuh Waktu 1 Desember 2025



Buserpresisi ll Kutacane Aceh Tenggara Provinsi Aceh, Pemerintahan Kabupaten Aceh Tenggara Melalui Kepala BKSDM Aceh Tenggara Abd Syafaruddin Siregar Resmi Melantik sebanyak 243 PPPK penuh waktu acara pelantikan di adakan Tepatnya di ruangan aula Setdakab setempat Senin 1 Desember 2025.

Di tempat yang sama dan halaman tak berbeda Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Tenggara,Abd Syafruddin Siregar mengatakan " bahwa pelantikan penuh waktu 243 PPPK tersebut berjalan dengan lancar sukses aman dan kondusif". Ujarnya. 

Dia juga mengatakan, setelah dilantik mereka akan ditugaskan sesuai dengan formasinya masing-masing. Sedangkan PPPK paruh waktu sedang tahap proses pengusulan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk pelantikan " katanya. 

"Ada 2628 PPPK paruh waktu sedang tahap proses pengusulan ke BKN, dari jumlah tersebut tenaga honorer yang berstatus R2, R3 dan R4," ujarnya.
Ia menyebutkan, jumlah tersebut berdasarkan Surat Badan Kepegawaian Negara Nomor 13296/B-SI.01.01/SD/K/2025 Tanggal 6 September 2025 Perihal Penyampaian Daftar Peserta Alokasi PPPK Paruh Waktu.

"Mudah mudahan proses ini tidak ada kendala agar secepatnya diusulkan," sebutnya.
Menurut keterangan awak media Buserpresisi Acara tersebut berjalan dengan optimal. 

Nara Sumber Abd Syafaruddin Siregar 

(MHD SABRI

HUT Polairud Ke 75, Polda Babel Gelar Doa Bersama Hingga Istighosah Untuk Korban Bencana Di Sumatera. 



Peringatan HUT ke-75 Korps Polairud Polri di Polda Bangka Belitung berlangsung sederhana. Kegiatan yang biasanya digelar seremoni digantikan dengan doa bersama hingga salat gaib untuk korban bencana alam di Sumatra.

Kegiatan itu digelar di Mako Ditpolairud Polda Babel, Senin (1/12/25). Dimulai pemotongan tumpeng, doa bersama, dilanjutkan salat gaib dan istighotsah.

Dari pantauan dilokasi, suasana peringatan HUT Polairud pun berlangsung khidmat. Tampak hadir juga, Kapolda Babel Irjen Viktor T Sihombing bersama Pejabat Utama Polda Babel.

Irjen Pol Viktor pada HUT Polairud berpesan agar anggotanya bekerja dengan baik dan bisa dekat dengan masyarakat serta tidak melakukan pelanggaran selama menjalankan tugas.

"Selain menekankan bagaimana anggota bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik dan juga supaya lebih dekat dengan masyarakat. Sehingga tugas pokoknya, bisa terlaksana dengan baik,"ujarnya.

"Kebetulan hari ini ulang tahunnya Polairud, ya mudah-mudahan dengan hari ulang tahunnya mereka punya motifasi untuk lebih meningkatkan lagi pekerjaannya,"tegasnya.

Dalam kunjungannya itupun, Irjen Pol Viktor menyampaikan bahwa ingin melihat secara langsung kondisi dan situasi seluruh anggota yang bertugas di Ditpolairud Polda Babel untuk pertama kali.

"Sekaligus saya ingin melihat, bagaimana pelaksanaan tugas yang ada di Polairud. Kendala-kendala apa yang dialami, kemudian nanti kita akan sinergi bagaimana mengatasi kendala itu sehingga masalah-masalah di Ditpolairud terlaksana dengan baik," kata dia.

Lebih lanjut ia menyampaikan kepada seluruh anggota, supaya dapat menciptakan kondusifitas masyarakat baik itu di darat maupun di laut agar tetap kondusif selalu.

"Sebenarnya, mereka sudah ada tanggung jawab masing-masing. Tapi punya kekhususan di Polair ya, kalau di darat dia patroli menggunakan roda empat atau dua. Akan tetapi, kalau di laut menggunakan kapal," bebernya.

Pada kesempatan itu juga, Jenderal Bintang Dua Polri itu turut memberikan kesempatan kepada anggota untuk berinterkasi.

"Pesan saya, jalankan tugas dengan baik, layani masyarakat dan jangan membuat keselamatan dalam bertugas dan selama menjadi anggota Polri,"pesannya.

Sementara itu, Dir Polairud Polda Babel Kombes Andy Reynold Rumahorbo mengatakan peringatan HUT ke-75 Korps Polairud Polri digelar sederhana sebagai bentuk empati terhadap saudara yang terkena musibah. 

‎"Sesuai dengan arahan dari Korps Polairud, peringatan HUT ke-75, kita laksanakan secara sederhana. Karena kita juga memiliki empati terhadap saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang saat ini sedang berjuang menghadapi bencana,"katanya. 

"Jadi, hari ini hanya pemotongan tumpeng, menggelar doa bersama dan melaksanakan salat gaib dan istighotsah,"timpalnya. 

Terakhir, ia berpesan kepada seluruh anggota Polairud Babel agar bekerja secara profesional dalam melayani masyarakat.
"Jadi polisi yang profesional dan kita tentunya berharap masyarakat yang menilai dan bisa mencintai kita,"tegasnya.

(HR) 

EKO RIADI MINTA MAAF KEPADA SELURUH MASYARAKAT BANGKA BARAT, APRESIASI LANGKAH CEPAT POLRES BANGKA BARAT



Eko Riadi (29), warga Desa Cupat yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 20 November 2025, akhirnya kembali ke rumah orang tuanya pada Minggu (30/11/2025) dalam kondisi sehat. Setelah pulang, Eko menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bangka Barat atas kegaduhan yang timbul akibat kepergiannya.

Dalam pernyataannya, Eko menegaskan penyesalannya karena perbuatannya telah membuat keluarga dan masyarakat khawatir.

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bangka Barat, terutama keluarga saya. Saya menyesal telah menimbulkan kegaduhan," ujar Eko.

Meski demikian, Eko memberikan apresiasi khusus kepada Polres Bangka Barat atas langkah cepat dan profesional dalam menangani laporan keluarganya. Ia mengaku tersentuh dengan upaya kepolisian yang telah mencari dan memastikan keamanannya.

"Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Polres Bangka Barat yang telah menangani laporan ini. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," tambah Eko.

Kapolres Bangka Barat melalui Kapolsek Jebus, Kompol Fatah Meilana, SIK, MH, membenarkan bahwa Eko telah kembali dengan selamat. Ia menegaskan bahwa Polres Bangka Barat selalu terbuka menerima laporan masyarakat dan berkomitmen menindaklanjuti setiap laporan dengan cepat dan profesional.

Pihak keluarga Eko juga menyampaikan terima kasih kepada Polres Bangka Barat atas penanganan cepat, pelayanan, dan perhatian yang diberikan sehingga peristiwa ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan klarifikasi dan permintaan maaf yang disampaikan Eko secara terbuka, masyarakat diharapkan dapat kembali tenang, sementara Polres Bangka Barat menutup laporan kasus hilangnya Eko Riadi.

(HR)