Indramayu - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu melaksanakan kegiatan Penjaringan, Penyaringan, dan Evaluasi (PES) bagi bakal calon Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan se-Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, H. Sirojudin, S.P., M.Si., mengatakan bahwa tahapan PES ini merupakan bagian dari mekanisme organisasi untuk menjaring kader-kader terbaik yang akan memimpin PAC ke depan.
"Alhamdulillah hari ini DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, atas instruksi DPP dan DPD, sesuai dengan tahapan melaksanakan kegiatan PES bagi calon Ketua PAC PDI Perjuangan se-Kabupaten Indramayu," ujar H. Sirojudin kepada awak media.
Kegiatan tersebut juga mendapat perhatian langsung dari jajaran DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. DPC Indramayu menerima kunjungan H. Jenudin, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, yang hadir untuk memantau langsung pelaksanaan tahapan seleksi.
Menurut H. Sirojudin, pelaksanaan fit and proper test ini dilakukan serentak di seluruh Jawa Barat.
"Jadi ini serentak di 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat melaksanakan kegiatan fit and proper test yang diawali dengan tes tertulis. Untuk tahapan wawancara nanti akan dilaksanakan di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Bandung, dengan jadwal yang akan diatur oleh DPD," jelasnya.
Pada hari pelaksanaan PES di Indramayu, tercatat sebanyak 194 peserta yang mengikuti seleksi. Jumlah tersebut merupakan usulan dari 31 PAC di Kabupaten Indramayu, dengan jumlah calon yang variatif di setiap PAC.
"Hari ini sesuai undangan ada 194 orang peserta. Dari masing-masing PAC itu variatif, ada yang mengusulkan 5 orang, ada 7, ada 8, tergantung hasil usulan dari rapat pleno PAC dan ranting," ungkapnya.
Terkait kriteria penilaian, H. Sirojudin menyebutkan bahwa partai memiliki sejumlah pertimbangan, mulai dari senioritas, masa keanggotaan, hingga latar belakang pendidikan.
"Kriteria itu di antaranya senioritas, lamanya berproses di partai, karena aturan minimal harus tiga tahun memiliki KTA PDI Perjuangan. Kemudian pendidikan juga menjadi pertimbangan," katanya.
Ia menegaskan bahwa PDI Perjuangan ke depan tidak hanya mengandalkan kader lama, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dengan kader-kader baru.
"PDI Perjuangan tidak lagi menjadi partai yang hanya diisi oleh orang-orang lama saja. Kita ingin kolaborasi antara senior dan kader pemula. Karena itu saya lihat yang terjaring dan mendaftar banyak dari kalangan milenial dan Gen Z," ujar H. Sirojudin.
Dengan dilaksanakannya fit and proper test ini, lanjutnya, partai berharap dapat melahirkan Ketua PAC yang kredibel, mumpuni, dan mampu membawa PDI Perjuangan berpikir ke arah masa depan.
"Harapannya, calon-calon Ketua PAC yang terpilih nanti benar-benar berkualitas dan memiliki komitmen kuat terhadap partai, sehingga PDI Perjuangan ke depan semakin solid secara kelembagaan," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Bidang Sumber Daya, Mohamad Zainuddin, menjelaskan bahwa tahapan penjaringan calon Ketua PAC ini telah direncanakan sejak beberapa bulan lalu, bahkan sebelum pelaksanaan peperda dan kongres partai.
Menurutnya, proses tersebut merupakan bagian dari estafet kepemimpinan lima tahunan di tingkat kecamatan yang harus dipersiapkan secara matang dan terukur.
"Insya Allah Musancab akan kita laksanakan pada Januari 2026. Dari total 194 peserta di 31 Kecamatan calon Ketua PAC di Kabupaten Indramayu. Seluruh hasil tes tertulis ini akan kami bawa ke DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat untuk dinilai secara komprehensif," ujarnya.
Zainuddin menambahkan, dari hasil tes tertulis tersebut nantinya akan dikerucutkan menjadi tiga calon Ketua PAC di setiap kecamatan untuk selanjutnya mengikuti tahapan wawancara di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
"Melalui tes tertulis dan wawancara ini, kami berharap mampu melahirkan kepemimpinan struktur di tingkat kecamatan yang lebih baik. Hari ini sudah baik, tetapi ke depan harus bisa lebih baik lagi," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kader senior dan kader muda dalam kepemimpinan partai.
"Ini adalah hasil kolaboratif antara banteng-banteng senior yang sudah lama menjadi kader partai dengan generasi muda. Mudah-mudahan perpaduan muda dan tua ini mampu menghasilkan kekuatan dan suara perjuangan yang luar biasa," pungkasnya.
(Wira Hadiyono)