Buser Presisi

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Bansos Dicairkan Beras 20 kg di Desa Bener Kecamatan Majenang

Cilacap Buserpresisi.com Desa Bener kecamatan Majenang kabupaten Cilacap Jawa Tengah telah mencairkan BANSOS berupa beras dan minyak gore...

Postingan Populer

Senin, 08 Desember 2025

Bansos Dicairkan Beras 20 kg di Desa Bener Kecamatan Majenang


Cilacap Buserpresisi.com

Desa Bener kecamatan Majenang kabupaten Cilacap Jawa Tengah telah mencairkan BANSOS berupa beras dan minyak goreng kepada masyarakat.7/12/2025.

Sebanyak 864 KPM desa Bener Majenang telah menerima bantuan dari pemerintah beras 20 kg dan minyak kita 4 liter dari Kementrian Sosial .Alhamdulilah sudah kami salurkan bantuan ini kepada masyarakat kami dengan baik ,kata kades Ruslan .

Ruslan juga mengatakan bahwa bantuan beras 20 kg ini membantu dan meringankan beban ekonomi masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah,serta menjaga stabilitas harga dan ketahanan nasional.

Program ini adalah merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari hari dan mendapatkan akses pangan yang lebih merata.

Kades Ruslan menyampaikan dalam mengakhiri pembicaraannya bahwa,bantuan ini diberikan kepada masyarakat desa BENER .Kami sangat berterima kasih kepada pihak pemerintah yang telah memberikan batuan ke desa kami dan sudah kami salurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
(Agus)

DITERJANG LONGSOR DESA CIBEUNYING MAJENANG CILACAP PULUHAN WARGA TERTIMBUN

Cilacap Buserpresisi.com

Akibat hujan deras mengguyur kecamatan Majenang kabupaten Cilacap menimpa desa Cibeunying longsor terjadi menerpa pemukiman masyarakat pada hari Kamis lalu puluhan orang tertimbun longsor .7 /12/2025.

Satuan tim penyelamat SAR kabupaten Cilacap Priyo Prayudha mengatakan longsor yang terjadi pada hari kamis sekitar pukul 20, wib , akibat hujan begitu deras mengguyur wilayah kabupaten Cilacap pada malam itu .

Tim SAR pada malam itu mendapat laporan dari kecamatan Majenang kabupaten Cilacap bahwa desa Cibeunying telah terjadi longsor.
Tim SAR langsur cepat tanggap menuju ketempat kejadian di desa Cibeunying.

Dengan kecepatan pengamanan dan penyelamatan tim Gabungan SAR melakukan oprasi pencarian,juga penyelamatan warga .
Tim SAR juga menemukan korban yang tertimbun tanah pada hari itu.
Korban tersebut bernama Julia Lestari (20) dan Maya(15) dalam keadaan sudah meninggal.

 Menurut berdasarkan data dari BPBD kabupaten Cilacap, ada 20 orang yang masih dalam pencarian saat ini .kami menghimbau kepada masyarakat Majenang khususnya seluruh masyarakat Cilacap agar waspada disaat hujan turun deras .

Kepala desa Cibeunying Lili Warli mengatakan tanda pergerakan tanah sudah muncul dua hari sebelumnya.kami juga sempat menghimbau kepada warga masyarakat agar waspada berhati hati dalam situasi pergerakan tanah karena tanah sudah keadaan retak harus antisipasi keselamatan ,kata Kades .

Dikarenakan hujan terus mengguyur wilayah Majenang.
Lanjut Lili dengan terjadi longsor Cibeunying akibat jalan amblas akhirnya merambah kepemukiman warga di malam itu ,ucapnya.
(Agus)

Minggu, 07 Desember 2025

Polsek Jebus Polres Bangka Barat Tangkap Pelaku Pencurian, Warga Puput Atas Kembali Merasa Aman



Upaya cepat dan tepat yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Jebus Polres Bangka Barat membuahkan hasil setelah berhasil menangkap pelaku pencurian yang meresahkan warga Dusun Puput Atas, Desa Puput, Kecamatan Parittiga. Pelaku berinisial alias AY (39) warga Palembang yang berdomisili di Desa Puput Patitiga, diamankan pada Sabtu, 6 Desember 2025 sekira pukul 14.00 WIB di Dusun Bukit Rantau, Desa Kelabat.

Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha melalui Kasi Humas Iptu Yos Sudarso menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya sekadar pengungkapan kasus, melainkan upaya nyata Polres Bangka Barat dalam memastikan rasa aman di tengah masyarakat.

"Setiap tindakan cepat yang dilakukan jajaran Polsek Jebus merupakan bentuk kehadiran negara demi menjamin rasa aman bagi masyarakat. Penangkapan pelaku ini menjadi bukti bahwa laporan warga tidak pernah diabaikan dan langsung ditindaklanjuti," ujar Iptu Yos Sudarso.

Kasus ini bermula pada Kamis, 4 Desember 2025 sekitar pukul 06.00 WIB. Korban, SUSANTO (22), menemukan gudang rumahnya terbuka dan dua pucuk senapan angin gas serta dua unit handphone miliknya hilang. 

Peristiwa tersebut membuat warga sekitar turut merasa was-was karena pelaku diduga beraksi pada pagi hari saat aktivitas warga belum ramai.

Kerugian korban ditaksir mencapai Rp16 juta, sehingga laporan segera disampaikan kepada Polsek Jebus Polres Bangka Barat.

Berbekal laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Jebus Polres Bangka Barat melakukan penyelidikan intensif. Pada Sabtu siang, petugas memperoleh informasi keberadaan pelaku di Dusun Bukit Rantau. Tim kemudian bergerak cepat, berhasil mengamankan pelaku, dan menemukan barang bukti yang telah dicuri.

Barang bukti yang diamankan meliputi 2 unit handphone, 2 pucuk senapan angin gas, 1 sarung tas senapan dan 1 kursi kayu

Pelaku mengakui perbuatannya dan langsung dibawa ke Mapolsek Jebus untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Iptu Yos Sudarso menambahkan bahwa keberhasilan ini membawa dampak positif terhadap situasi kamtibmas di Desa Puput dan wilayah Parittiga.

"Dengan tertangkapnya pelaku, masyarakat kembali merasa tenang. Ini menunjukkan bahwa Polres Bangka Barat selalu hadir dan bekerja maksimal menjaga keamanan warga," tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak ragu melaporkan apabila menemukan hal mencurigakan.

"Keamanan lingkungan adalah tugas bersama. Polisi bekerja, masyarakat mendukung. Kami siap memberikan pelayanan terbaik demi terciptanya wilayah Bangka Barat yang aman dan kondusif," tutupnya.

(HR) 

Ono Surono Terpilih Lagi Jadi Ketua PDIP Jabar, Siap Perkuat Kerja Kerakyatan dan Jaga Kelestarian Lingkungan

Bandung - Ono Surono kembali terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat dalam Konferensi Daerah yang digelar di Bandung, Minggu (7/12/2025).

Dalam menjalankan tugas politiknya kedepan, Ono bakal didampingi Chaerul Budi Mantini sebagai Sekretaris dan Budi Sembiring yang menjabat Bendahara.

"Tentunya tugas berat ya, karena kan mungkin berbeda dari 2019. Pada saat itu, PDI Perjuangan punya instrumen partai yang menduduki jabatan-jabatan publik di tingkat nasional maupun di kabupaten-kota," ujarnya.

Meski perpetaan politik di 2024 mengubah posisi PDI Perjuangan, baik di tingkat nasional maupun provinsi dan kabupaten-kota, Ono mengaku tak gentar dan siap berjuang untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat. Dia meyakini jika kepengurusan DPD dan kader PDI Perjuangan Jawa Barat sangat solid untuk terus melakukan kerja-kerja kerakyatan.

"Masih banyak tentunya isu-isu yang berkembang yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat. Sehingga tentunya PDI Perjuangan akan terus melakukan pendampingan advokasi kepada rakyat, terutama rakyat yang terdampak dengan kebijakan-kebijakan pemerintah," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ono menyampaikan jika partainya berkomitmen dalam pelestarian lingkungan hidup dan menjaga alam nusantara khususnya Jawa Barat, termasuk persoalan kebencanaan. Oleh karena itu, pihaknya bakal mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan anggaran yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
"Kemudian meminta pemerintah untuk maksimal dalam melakukan mitigasi atau pencegahan bencana. Serta mendesak reboisasi juga rehabilitasi lahan-lahan kritis yang ada di Jawa Barat," ucap Wakil Ketua DPRD Jawa Barat.

Sementara di internal, Ono mengungkap, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini akan membentuk kader yang peduli kebencanaan dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan hidup. 

"Selanjutnya, kita ingin ada pilot project bekerja sama dengan PTPN, Perhutani, BKSDA atau bahkan Pemprov Jawa Barat, untuk menanami lahan-lahan kritis itu sampai pada akhirnya lahan itu menjadi lahan produktif, baik dari sisi pangan maupun lingkungan," pungkasnya. (Wira)

Polres Kolaka Timur Tahan mantan PJ. Kepala Desa Woiha Koltim, atas dugaan Korupsi Dana Desa


Setelah diperiksa karena diduga melakukan Korupsi, Penyidik Unit III Tipikor Polres Kolaka Timur melakukan penahanan terhadap pelaku yang berinisial A, mantan Pj. Kepala Desa Woiha, Kecamatan Tirawuta pada hari Sabtu (6/12/2025).

Pelaku A diduga melakukan tindak pidana korupsi Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN tahun 2022, dengan cara pelaku yang menjabat sebagai Pj. Kepala Desa mengerjakan kegiatan pembangunan gedung posyandu dan kegiatan pembangunan penyulingan nilam yang tidak selesai dilaksanakan, kegiatan pembuatan kolam ikan dan kegiatan Operasional Penanganan dan Pencegahan COVID-19 yang tidak dilaksanakan sama sekali/fiktif, serta kegiatan pembuatan/pembukaan Jalan Usaha Tani yang dilaksanakan namun tidak sesuai dengan RAB.

Berdasarkan hasil audit Inspektorat Daerah Kabupaten Kolaka Timur menunjukkan bahwa terdapat penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 554.805.000,00,( lima ratus lima puluh empat juta delapan ratus lima ribu) rupiah.

Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur AKP Ahmad Fatoni, S.H. saat dikonfirmasi membenarkan telah melakukan penyidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi tehadap tersangka ang berinisial A dan sekarang ini prosesnya sedang berjalan.

Polresta Cirebon Sita 136 Botol Miras Hasil Razia Pekat

Jajaran Polresta Cirebon menggelar razia minuman keras (miras) di wilayah Kabupaten Cirebon pada Sabtu (6/12/2025). Dalam razia pekat tersebut petugas berhasil mengamankan 136 botol miras tradisional ciu.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, miras yang berhasil disita jumlahnya mencapai 136 botol miras tradisional ciu. Miras tersebut disita dari wilayah Kecamatan Babakan dan Pabuaran Kabupaten Cirebon.

"Dalam razia ini, kami berhasil mengamankan 136 botol miras dari di wilayah Kecamatan Babakan dan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Kemudian penjual miras tersebut juga langsung diproses tipiring," ujar Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, Minggu (7/12/2025).

Ia mengatakan, razia tersebut dilaksanakan intensif Polresta Cirebon hingga Polsek jajaran. Pihaknya pun meminta peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan berbagai tindak kejahatan di wilayah hukum Polresta Cirebon melalui layanan hotline 110 atau menghubungi nomor pengaduan 08112497497" pungkasnya.

Dipastikan setiap laporan atau aduan yang diterima bakal langsung ditindaklanjuti dan petugas berada di lokasi dalam waktu singkat. Pasalnya, laporan maupun aduan masyarakat akan sangat membantu kepolisian dalam menjaga kondusivitas kamtibmas.

"Peran seluruh elemen masyarakat sangat besar untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga keamanan lingkungan dan sangat berarti bagi kepolisian," kata Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H.

((Bang keling)) 

Selalu Ramai Sejak Dulu, Rumah Makan di Madukara Banjarnegara Ini Jadi Favorit Pelanggan



Banjarnegara – Sebuah rumah makan tradisional di Kecamatan Madukara, Banjarnegara, terus menjadi pilihan utama para pecinta kuliner sejak dulu hingga sekarang. Rumah makan milik Bapak Jatmiko ini dikenal luas karena selalu mengutamakan rasa masakan yang autentik dan kenyamanan pelanggan.

Terlihat dalam foto, pengunjung memenuhi area lesehan yang asri dan luas, menikmati hidangan bersama dalam suasana santai. Tak hanya rasa makanan yang lezat dan konsisten, kebersihan tempat, pelayanan ramah, dan nuansa pedesaan yang sejuk juga menjadi daya tarik utama rumah makan ini.

Yang membuat suasana makin istimewa, rumah makan ini juga menyuguhkan iringan live musik akustik, menciptakan pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan berkesan.

Bapak Jatmiko mengungkapkan bahwa sejak awal membuka usaha ini, ia berkomitmen untuk menjaga kualitas rasa dan kenyamanan pelanggan. "Kalau rasa enak, tempat bersih, dan pelanggan merasa nyaman, pasti mereka akan kembali lagi," ujarnya.
Tak heran jika hingga kini rumah makan tersebut tak pernah sepi pengunjung, bahkan sering menjadi lokasi makan bersama keluarga besar, komunitas, hingga acara kumpul santai.

[ indra & tim ]

Sabtu, 06 Desember 2025

Pria Ditemukan Gantung Diri di Desa Grogol, Polsek Kapetakan Lakukan Penanganan Menyeluruh

Cirebon Kota – Pada Sabtu, (06/12/2025) sekira pukul 13.30 WIB, jajaran Polsek Kapetakan menerima informasi mengenai penemuan seorang pria berinisial S yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat gantung diri di dalam rumahnya di Dusun II Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan, sehingga petugas langsung melakukan langkah respons cepat untuk memastikan proses penanganan berlangsung terarah dan sesuai prosedur.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh kakak kandung korban yang berinisial J, yang datang ke rumah karena sebelumnya terjadi percakapan antara korban dengan istrinya yang berada di luar negeri, di mana korban menyampaikan dirinya sedang merasa pusing, kesepian, serta mengungkapkan keinginan mengakhiri hidupnya, sehingga membuat saksi merasa perlu mengecek kondisi korban.

Setibanya di rumah korban, saksi J mendapati pintu tidak terkunci dan setelah masuk ke ruang tengah, ia menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dengan kondisi lidah menjulur, sehingga saksi langsung keluar rumah untuk mencari bantuan dengan menghubungi perangkat desa setempat serta melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas agar penanganan dapat segera dilakukan.

Mendapat laporan tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Grogol Aipda Retno Suciyanto segera menuju lokasi dan memastikan keamanan awal di sekitar rumah, lalu menghubungi piket Reskrim Polres Cirebon Kota agar Tim Inafis dapat diturunkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi korban dan area tempat kejadian.

Tidak lama kemudian, warga sekitar berdatangan untuk membantu keluarga, sementara Piket Siaga Polres Cirebon Kota yang dipimpin Ipda Johan Berlian, Kapolsek Kapetakan Iptu Rudiana, S.H., M.H., C.PHR., serta Tim Inafis Polres Cirebon Kota tiba di lokasi dan langsung mengamankan area agar tetap dalam posisi status quo sebelum proses olah TKP dilakukan secara teknis.

Tim Inafis kemudian melakukan pemeriksaan rinci terhadap tubuh korban, posisi tali, kondisi ruangan, serta berbagai indikator teknis lain, dan berdasarkan hasil identifikasi awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun bentuk dugaan tindakan pidana selain peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh korban sendiri.

Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai sekitar pukul 16.00 WIB, petugas menurunkan korban dan menyerahkannya kepada keluarga, di mana pihak keluarga melalui kakak korban berinisial J telah menyatakan keberatan apabila dilakukan autopsi sehingga dibuat surat pernyataan resmi sebagai dasar permohonan tersebut.

Selain itu, Polsek Kapetakan juga melakukan serangkaian langkah kepolisian yang meliputi pendatangan TKP, pengamanan lokasi, pengumpulan keterangan saksi-saksi, pencatatan temuan lapangan, serta koordinasi penuh dengan Tim Inafis Polres Cirebon Kota, sehingga seluruh proses penanganan dapat berjalan tertib, sistematis, dan sesuai ketentuan.
Kapolsek Kapetakan Iptu Rudiana, S.H., M.H., C.PHR. menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi psikologis orang terdekat, serta segera meminta bantuan ketika melihat tanda-tanda tekanan mental yang berat, sehingga potensi peristiwa tragis seperti ini dapat dicegah dan tidak kembali terjadi di lingkungan masyarakat.

((Bang keling)) 

Polres Wonosobo Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana di Lamuk Kalikajar

WONOSOBO — Polres Wonosobo menggelar simulasi penanggulangan bencana di Lapangan Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Sabtu (6/12/2025). Kegiatan melibatkan ratusan personel dan unsur masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Wonosobo.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, S.I.K., dan diikuti oleh para pejabat utama Polres Wonosobo, anggota Siaga Bhayangkara Regu A, RPB Kecamatan Kalikajar, Linmas Desa Lamuk, serta warga setempat.

Dalam arahannya, Kabag Ops Polres Wonosobo, Kompol Darianto, S.H., menegaskan bahwa simulasi ini menjadi langkah penting mengingat karakteristik geografis Wonosobo yang rawan terhadap berbagai jenis bencana.

"Kita menyadari bahwa Wonosobo memiliki kontur berbukit dan berada di kaki gunung. Kondisi ini membuat wilayah kita rentan terhadap tanah longsor, pergerakan tanah, hingga angin kencang. Karena itu, tingkat kewaspadaan harus selalu tinggi," ujar Darianto.

Ia menekankan bahwa kegiatan simulasi bukan sekadar agenda rutin, melainkan kebutuhan mendesak untuk mengevaluasi kesiapan personel dan mekanisme penanganan bencana. Para peserta diminta mengikuti setiap tahapan dengan keseriusan penuh.

"Laksanakan simulasi ini dengan disiplin dan anggap seperti kejadian nyata. Perhatikan setiap detail, pahami alur komando, dan maksimalkan peralatan yang tersedia. Momentum ini harus menjadi ajang untuk mengidentifikasi kelemahan agar dapat segera diperbaiki," tegasnya.

Kompol Darianto  juga menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk menguji efektivitas Prosedur Tetap (Protap) penanganan bencana di lapangan, meningkatkan kemampuan setiap personel dalam memahami peran masing-masing mulai dari evakuasi hingga pengamanan lokasi, serta memperkuat sinergi dengan berbagai pihak seperti TNI, BPBD, dinas kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan menyeluruh.

Melalui simulasi ini, Polres Wonosobo berharap kemampuan respons cepat dan koordinasi antar-instansi dapat terus ditingkatkan sehingga kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat semakin optimal.

(Yudhi)

Ratusan PIP Serbu Alur Pelayaran PangkalBalam: Siapa Yang Membiarkan?



Pangkalpinang — Pantai Pasir Padi, ikon wisata kebanggaan Kota Pangkalpinang, kini menghadapi ancaman serius. Pantai yang berlokasi sekitar 8 kilometer dari pusat kota dan dikenal memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 2 kilometer dengan hamparan pasir putih itu, berubah wajah akibat maraknya aktivitas tambang ponton isap produksi (PIP) di perairan sekitarnya.

Laporan warga pesisir dan nelayan setempat menjadi titik awal pergerakan Tim Investigasi awak media, yang hari ini langsung menuju lokasi menggunakan perahu speed lidah. Sesampainya di lokasi, tim mendapati ratusan PIP beroperasi di luar Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, bahkan telah masuk ke Alur Pelayaran Pangkal Balam, sebuah zona strategis dan sibuk di Kota Pangkalpinang.

PIP Masuk Jalur Kapal Besar, Berpotensi Timbulkan Bahaya Pelayaran

Dari pemantauan langsung di lapangan, tampak jelas sejumlah PIP membawa identitas perusahaan seperti CV Bumi Bangka dan CV GLA. Yang menjadi sorotan, keberadaan rangkaian ponton itu berada sangat dekat dengan kapal-kapal besar yang tengah berlabuh di Anchorage Area (zona labuh). Posisi ini jelas mengganggu aktivitas pelayaran, bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.

Padahal, aturan negara sangat tegas. Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024, yang merupakan perubahan ketiga atas UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, menekankan penguatan keselamatan dan keamanan pelayaran. Regulasi ini memberi payung hukum lebih kuat bagi Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), pengelolaan kepelabuhanan, hingga penertiban potensi ancaman navigasi.

Namun, fakta di lapangan memperlihatkan seolah aturan tersebut tidak berlaku di perairan Pangkal Balam.

Pertanyaan Publik: Siapa yang Bertanggung Jawab?

Maraknya PIP yang beroperasi di luar area IUP PT Timah memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.

1. Mengapa PT Timah melakukan pembiaran, padahal perusahaan ini yang menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada mitra dan memiliki wilayah IUP resmi?

2. Apakah PT Timah sengaja tutup mata demi mengejar target produksi 25.000–30.000 ton bijih timah tahun ini?

3. Di mana peran instansi terkait seperti Airud, Bakamla, TNI AL, KSOP, KPLP, hingga unsur Forkopimda?

Aktivitas tambang ilegal di jalur pelayaran jelas membahayakan kapal penumpang, kapal cargo, hingga kapal milik Pertamina yang hilir mudik di pelabuhan strategis Pangkal Balam. Terlebih menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru), intensitas pelayaran diprediksi meningkat tajam.

Pantai Pasir Padi Kian Tercemar: Bukan Lagi Ikon Wisata Bersih

Pantai Pasir Padi kini tidak seindah dulu. Lumpur bercampur tumpahan minyak dan oli dari aktivitas tambang membuat air pantai menjadi keruh dan berbau. Kawasan wisata yang seharusnya menjadi wajah kota berubah menjadi area yang terkontaminasi aktivitas pertambangan intensif.

Konfirmasi ke PT Timah: Tidak Ada Respons

Untuk menjaga keberimbangan informasi, tim investigasi telah berupaya menghubungi bagian Humas PT Timah Tbk. Namun, seperti kejadian sebelumnya, tidak ada satu pun respons yang diterima hingga berita ini diterbitkan.

(HR/TIM)