Riau. Rokan Hulu. Kec Tambusai Utara. Desa Mahato. Dusun Mompa. Seluruh masyarakat yang telah memiliki kebun plasma sawit di kelompok tani koperasi karya bakti telah mengambil kembali sebagai keputusan untuk kerjasama yang baik.
Para petani plasma dari berbagai masyarakat rencana mengambil kembali lahan yang telah mereka serahkan kepada PT Torganda, langkah ini diambil sebagai respons terhadap dugaan ketidakpatuhan perusahaan kelapa sawit tersebut dalam membangun kebun yang menjadi syarat.
Pengurus koperasi dan ketua Sabella Munte sawit bersama masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta plasma atau kepemilikan kebun sawit beserta beberapa warga mengungkapkan ketidakpuasan petani
PT Torganda Menurutnya tersebut tidak memenuhi tanggung jawab kewajibannya dalam membangun kebun mereka. Proses yang seharusnya sudah jelas sampai sekarang masih belum ada untuk kerjasama yang baik
“PT Torganda tidak ada itikad saling butuh n perlu dalam kerjasama yang baik, maka kami akan menarik lahan yang menjadi hak Masyarakat yang kami plasma kan, karena janji plasma tidak jelas,” ujar warga, bahwa petani tidak menuntut ganti rugi berupa materi, melainkan meminta agar PT Torganda kembalikan lahan yang telah diserahkan.
Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan keluarga yang menyambung hidup, penjelasan para petani setelah dikonfirmasi oleh Wartawan Intivistigasi Tim Buser presisi. Dari semua masyarakat menegaskan bahwa kebun plasma karya bakti akan diambil masyarakat dan bertanggung jawab
Kebun sawit kelompok tani karya bakti sudah seharusnya dibangun untuk kesejahteraan warga tidak kunjung jelas, petani juga sudah mediasi semua dilakukan guna menjamin bekerja sama yang aman dengan pemerintah agar dapat memberikan solusi aman tentram Humanis.
Dalam klarifikasi sebelumnya, PT Torganda menyebutkan komitmennya untuk membangun plasma, dan PT Torganda belum ada menjelaskan bahwa perusahaan telah memberikan kepada petani plasma, tetapi proses hak milik terkendala oleh tumpang tindih lahan.
Ketidakpastian mengenai lahan plasma ini telah mengakibatkan kesulitan bagi PT Torganda untuk mengajukan pembiayaan, dan situasinya semakin rumit dengan konflik antara warga dan perusahaan.
Sementara petani plasma berencana menarik kembali lahan yang telah mereka serahkan, sengketa ini menyoroti tantangan dalam pengelolaan kebun plasma dan implementasi peraturan pemerintah di sektor perkebunan sawit.
0 comments:
Posting Komentar