Indramayu - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu melalui bidang kepemudaan telah menggelar seleksi Pemuda Pelopor TA 2025 yang berlangsung dari 10 Maret hingga 27 April 2025. Seleksi ini dibagi menjadi lima bidang: Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata, Pendidikan, Pangan, Seni Budaya, serta Inovasi Teknologi. Sebanyak 74 peserta yang lolos seleksi administrasi, dan 16 di antaranya mengikuti tahap final yang diadakan di Aula Dinas Pariwisata Indramayu pada 27 April 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada pemuda-pemuda terbaik di Kabupaten Indramayu yang telah menunjukkan kontribusi luar biasa di bidangnya masing-masing.
"Pada seleksi akhir ini, para peserta mempresentasikan karya mereka di depan para juri," ujar Agus Yani, Kepala Bidang Kepemudaan Dispara Kabupaten Indramayu.
Namun, di balik kesuksesan acara ini, muncul tanda tanya besar terkait masalah anggaran yang dikelola untuk kegiatan ini. Agus Yani mengungkapkan bahwa total pagu anggaran kegiatan seleksi Pemuda Pelopor tahun 2025 adalah sebesar Rp. 12.000.000. Anggaran tersebut digunakan untuk biaya makan dan minum serta honor lima juri yang menilai peserta.
Namun, ketika berbicara mengenai uang pembinaan untuk para juara, Agus menyebutkan bahwa total uang pembinaan yang disiapkan untuk para pemenang adalah sebesar Rp. 23.750.000, dengan rincian juara pertama mendapatkan Rp. 2.500.000, juara kedua Rp. 1.500.000, dan juara ketiga Rp. 750.000 untuk masing-masing bidang.
Tentu saja, perbedaan angka yang disebutkan Agus ini menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana mungkin total anggaran hanya Rp. 12.000.000, sementara jumlah uang pembinaan untuk juara lebih dari itu? Ini menimbulkan kebingungan mengenai pengelolaan anggaran yang tidak transparan dan patut dipertanyakan apakah ada perhitungan yang keliru atau apakah anggaran lain yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Terkait hal ini, Agus Yani menegaskan bahwa semua informasi terkait kegiatan seleksi Pemuda Pelopor akan terus disampaikan kepada publik melalui media sosial instagram resmi Dispara Kabupaten Indramayu (@dispara_indramayu).
Agus juga menambahkan bahwa hasil akhir seleksi akan segera diumumkan dan setiap pemenang di masing-masing bidang akan mendapat penghargaan.
Tak hanya publik yang mempertanyakan pengelolaan anggaran ini, Ketua DPD KNPI Indramayu, Khamzah Fansuri turut memberikan kritik. Ia menilai bahwa Dispara terkesan kurang serius dalam mengelola agenda ini. Menurutnya, anggaran sebesar Rp. 12.000.000 jelas tidak cukup untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan pemuda dengan potensi besar di Kabupaten Indramayu.
"Anggaran sebesar itu tidak mencerminkan pentingnya agenda ini untuk menjaring berbagai potensi pemuda yang tersebar luas di seluruh kabupaten indramayu," ujar Khamzah. Ia juga menegaskan bahwa Dinas Kepemudaan seharusnya lebih serius dalam merencanakan anggaran untuk kegiatan yang berdampak pada masa depan pemuda di Indramayu.
Lanjutnya, Agenda seleksi pemuda pelopor ini membutuhkan sosialisasi yang tepat sasaran agar seluruh potensi pemuda di indramayu dapat terjaring oleh dinas melalui agenda ini. Terutama sosialisasi terhadap organisasi organisasi kepemudaan di indramayu agar bisa terlibat dalam agenda ini baik dalam agenda yang lain untuk kepemudaan.
Seiring dengan pelaksanaan kegiatan ini, harapan besar muncul agar kedepannya pemerintah daerah dapat memperhatikan kebutuhan dan aspirasi pemuda dengan alokasi anggaran yang lebih memadai, demi pengembangan potensi yang lebih optimal. (Wira)
0 comments:
Posting Komentar