Indramayu - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Kabupaten Indramayu resmi dilantik pada Minggu (20/07) di Caffee Dakara. Momen pelantikan ini sekaligus menjadi babak baru perjuangan buruh di wilayah pantura.
H. Anas Gozali secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua DPC K-Sarbumusi Indramayu periode 2025–2030 oleh Ketua DPW K-Sarbumusi Jawa Barat, Asep Setiawan. Acara ini turut dihadiri jajaran pengurus serta perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Indramayu.
Tak sekadar seremoni, pelantikan ini juga menandai peluncuran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sarbumusi Indramayu, sebuah langkah konkret dalam memperkuat advokasi hukum untuk kaum buruh, dari persoalan PHK sepihak, union busting, hingga kekerasan struktural di tempat kerja.
"Buruh kita belum sadar pentingnya berserikat. Dan ketika mulai sadar, justru dihadapkan pada intimidasi. Ini harus kita lawan secara kolektif," tegas Anas dalam sambutannya.
Anas menegaskan, di bawah kepemimpinannya, K-Sarbumusi akan hadir sebagai kekuatan pemersatu gerakan buruh. Dengan pendekatan "bridging disosiated trade union movement", pihaknya berkomitmen menghubungkan serikat-serikat yang terfragmentasi agar memiliki daya tawar yang lebih kuat di level lokal.
Sebagai badan otonom NU di bidang perburuhan, K-Sarbumusi mengusung prinsip "tawassuth wal i'tidal" (moderat dan berkeadilan). Nilai ini akan menjadi fondasi dalam kerja-kerja advokasi yang menyentuh langsung akar rumput, bukan sekadar sologan.
"Kami tak ingin hanya jadi simbol. Gerakan buruh harus hadir di tengah buruh, mendengar langsung keluhan dari bawah dan memperjuangkannya," tambah Anas.
Selain fokus pada buruh lokal, DPC Sarbumusi Indramayu juga akan memberikan perhatian besar pada nasib pekerja migran asal Indramayu yang kerap menjadi korban penipuan dan kekerasan di luar negeri.
"Ini potret nyata dari kemiskinan struktural yang belum terpecahkan. Kita akan kawal dari hulu ke hilir," ungkap Anas.
Dirinya juga menegaskan bahwa K-Sarbumusi tidak akan menjadi alat politik ataupun pelengkap acara seremonial pemerintah.
"Advokasi buruh bukan panggung politik atau tempat selfie pejabat. Ini kerja berat yang butuh idealisme dan kerelawanan tinggi. Kami siap berkhidmat," tutup Anas.
Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang progresif, K-Sarbumusi Indramayu siap menjadi motor perubahan nyata demi keadilan sosial dan kesejahteraan buruh di Indramayu dan sekitarnya. (Wira)
0 comments:
Posting Komentar