Bangka Selatan — Aroma bisnis gelap penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dalam skala besar menyeruak di Desa Bencah, Kecamatan Air Gegas, Bangka Selatan. Aktivitas ilegal ini mencuat ke publik setelah warga melaporkan keberadaan sebuah gudang penyimpanan yang diduga kuat menjadi pusat distribusi solar ilegal, tepat di pinggir Jalan Raya Bencah. Gudang tersebut berlokasi di rumah kontrakan berderet empat pintu, tanpa papan nama ataupun identitas perusahaan resmi.
Tim investigasi awak media yang mendatangi lokasi mendapati pemandangan mencolok. Beberapa pekerja terlihat tengah memindahkan solar dari drum plastik berkapasitas 220 liter ke dalam jeriken berukuran 20–25 liter. BBM ini diduga kuat dipasok ke tambang ilegal dan alat berat jenis excavator di wilayah sekitar.
Seorang warga sekitar yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keselamatan, mengungkapkan bahwa aktivitas penimbunan ini dikendalikan seorang pengusaha lokal berpengaruh, dikenal dengan sebutan "Big Bos Febri", warga asli Bencah.
"Mobil tangki kapasitas 5 sampai 10 ton hampir setiap dua hari sekali masuk ke sini untuk bongkar muatan. Selain itu, bos ini juga sering membeli solar dari pengecer SPBU sekitar," ujar warga.
Dugaan Setoran ke Aparat
Tak berhenti di situ, sumber tersebut juga menyebut adanya dugaan aliran setoran atau "upeti" kepada oknum aparat penegak hukum (APH). Dugaan itu muncul lantaran aktivitas berlangsung terang-terangan, tanpa ada upaya penggerebekan ataupun penertiban.
"Kalau berani buka usaha kayak begini, pasti ada beking. Kalau tidak, sudah lama digerebek," imbuhnya.
Ancaman Keselamatan Warga
Keresahan warga semakin memuncak. Lokasi penimbunan berada di area padat penduduk. Pada musim kemarau seperti saat ini, risiko kebakaran sangat tinggi.
"Kalau sampai meledak atau terbakar, bisa habis kampung ini. Kami hidup dalam ketakutan," keluh warga lain.
Selain membahayakan keselamatan warga, praktik ini juga berpotensi merugikan negara, baik dari sisi subsidi BBM maupun penerimaan pajak.
Polisi Bungkam
Untuk mendapatkan klarifikasi, tim investigasi media berupaya melakukan konfirmasi kepada Kapolres Bangka Selatan AKBP Agus Arif Wijayanto, S.H., S.I.K., M.H. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian terkesan bungkam dan enggan memberikan jawaban tegas terkait dugaan penimbunan solar subsidi dan ilegal tersebut.
Sikap diam aparat ini justru menimbulkan pertanyaan besar: ada apa di balik bisnis kotor ini?
Tuntutan Warga: Tindak Tegas Sebelum Bencana
Warga mendesak agar pihak kepolisian maupun aparat terkait segera mengambil langkah konkret, mengingat risiko bencana yang mengintai. Selain mengancam keselamatan publik, praktik ini juga melukai rasa keadilan masyarakat dan merugikan keuangan negara.
(HR/TIM)
0 comments:
Posting Komentar