Bangka Tengah — Aktivitas tambang galian C jenis batu granit berskala besar kembali mencoreng wajah penegakan hukum di Bangka Belitung. Kali ini, praktik yang diduga kuat ilegal tersebut ditemukan di kawasan Bukit Tunggal, Desa Cambai Induk, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah.
Informasi ini berawal dari laporan warga yang resah dengan aktivitas perusakan lingkungan di bukit tersebut. Menindaklanjuti laporan itu, tim investigasi awak media langsung bergerak ke lokasi. Sesampainya di lapangan, tim mendapati pemandangan mencengangkan: dua unit excavator seri 200 beroperasi tanpa henti. Satu unit merek Hitachi digunakan untuk membongkar lahan dan merobohkan pepohonan, sementara satu unit merek Caterpillar dilengkapi breaker untuk memecah batu granit menjadi bongkahan kecil.
Ironisnya, tidak ada papan nama perusahaan atau izin resmi yang terpampang di sekitar area tambang — indikasi kuat bahwa aktivitas ini dilakukan tanpa legalitas.
Seorang pekerja di lokasi yang enggan disebutkan namanya mengaku baru dipindahkan ke tambang tersebut. Ia menyebut tambang ini milik seorang "Big Bos" bernama ROKI, warga Desa Air Mesu Timur, RT 08. Nama ROKI, menurut sumber tersebut, sudah lama dikenal luas di dunia tambang galian C batu granit di wilayah ini.
Dugaan keberanian Bos ROKI membuka tambang di kawasan hutan Bukit Tunggal diduga tak lepas dari adanya "setoran" kepada oknum aparat. Hal ini diungkapkan oleh warga sekitar yang diwawancarai tim investigasi di kediamannya. "Kalau tidak ada yang 'back up', mana mungkin berani buka besar-besaran begini," kata warga tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan.
Aktivitas tambang ilegal seperti ini tidak hanya merugikan negara dari sektor pajak pusat dan daerah, tetapi juga menghancurkan ekosistem flora dan fauna di kawasan hutan Bukit Tunggal.
Temuan ini akan segera dilaporkan tim investigasi ke Mapolres Bangka Tengah dan Polda Babel untuk ditindaklanjuti. Publik kini menanti langkah tegas aparat penegak hukum terhadap praktik tambang yang kian merajalela.
(HR/TIM)
0 comments:
Posting Komentar