Warga Kedungwungu Desak Relokasi Pasar Wanguk: "Sudah Saatnya Kami Punya Pasar yang Layak!"

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Bulog Klarifikasi Isu Penimbunan: Beras 650 Ton di Indramayu untuk Jaga Produksi Petani

Indramayu, (Buserpresisi.com) - Sebanyak 650 ton beras yang sebelumnya tersimpan di gudang milik masyarakat di Desa Lombang, Kabupaten Indra...

Postingan Populer

Selasa, 02 September 2025

Warga Kedungwungu Desak Relokasi Pasar Wanguk: "Sudah Saatnya Kami Punya Pasar yang Layak!"

Indramayu, (Buserpresisi.com) - Sejumlah masyarakat Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, menyampaikan harapan besar agar rencana relokasi Pasar Wanguk segera direalisasikan. Menurut mereka, kondisi pasar saat ini sudah tidak layak ditempati dan berdampak buruk baik bagi pedagang maupun masyarakat sekitar.

Salah seorang warga setempat yang merupakan juga tokoh pemuda, Faisal Adnan, menuturkan bahwa pasar lama sering kali dilanda banjir terutama saat musim hujan tiba.

"Hal itu disebabkan karena posisi pasar lebih rendah dari jalan utama serta saluran drainase sehingga aliran air tidak mengalir dengan baik. Alih-alih mengalir ke saluran pembuangan, air justru masuk kembali ke area pasar dan membuat genangan cukup tinggi. Kondisi ini membuat pengunjung enggan datang untuk berbelanja. Suasananya becek, bau, dan sangat tidak nyaman," ungkap Faisal.

Tidak hanya berdampak pada menurunnya aktivitas ekonomi, banjir di area pasar juga menimbulkan persoalan lingkungan sekitar. Sekolah dasar yang berlokasi tidak jauh dari pasar sering terkena imbas genangan air, terutama di halaman sekolah. Hal tersebut membuat para orang tua merasa khawatir akan kenyamanan sekaligus kesehatan anak-anak mereka yang setiap hari beraktivitas di sekolah.



Selain itu, genangan air yang sering dibiarkan berhari-hari juga memicu munculnya sarang nyamuk. Warga menilai hal ini sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kalau dibiarkan berlarut-larut, bukan hanya pedagang yang rugi karena dagangan sepi, tapi juga kesehatan masyarakat bisa terancam. Relokasi pasar adalah langkah terbaik yang perlu segera diwujudkan. Kami berharap para pedagang juga memahami kondisi ini. Bahkan anak saya pun meninggal akibat terkena penyakit DBD 2  tahun yang lalu" ungkap Ustadz Ahmad Baidowi  yang juga menjabat sebagai ketua DKM Masjid Al-Huda selama 3 periode.

Harapan serupa juga disampaikan Wahidin, warga sekaligus mantan pedagang pasar. Ia menilai keberadaan pasar baru sangat penting.



"Dengan adanya relokasi, mereka optimistis suasana pasar akan lebih bersih, nyaman, dan tertata, sehingga mampu menarik kembali minat masyarakat untuk berbelanja. Aktivitas ekonomi warga pun diyakini dapat kembali meningkat." Ucapnya.

Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Indramayu, segera mengambil langkah konkret dalam merealisasikan relokasi pasar tersebut.

Wahidin juga menegaskan, pembangunan pasar baru yang lebih layak bukan hanya sekadar kebutuhan pedagang, tetapi juga menyangkut kenyamanan, kesehatan, serta kesejahteraan masyarakat luas.

"Dengan hadirnya pasar baru yang representatif, diharapkan roda perekonomian Desa Kedungwungu semakin maju, lingkungan sekitar menjadi lebih bersih, dan kualitas hidup masyarakat meningkat." Tutupnya.

Masalah pasar tradisional seperti di Kedungwungu ini menjadi potret banyak daerah di Indonesia. Ketika infrastruktur tidak memadai, bukan hanya ekonomi yang terkena imbas, tapi juga kesehatan dan masa depan warga. Semoga aspirasi ini segera mendapat perhatian serius. (WH)

0 comments:

Posting Komentar