Pangkalpinang - Komandan Korem (Danrem) 045/Gaya Kolonel Inf Nur Wahyudi, S.E., M.H., M.I.POL., Pimpin Upacara 17 Oktober 2025 bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara, bertempat di lapangan upacara Makorem 045/Gaya, Jumat (17/10/2025).
Dalam amanat Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. yang di bacakan oleh Danrem 045/Gaya menyampaikan Tahun 2025 merupakan tahun yang sangat membanggakan. Kita baru saja merayakan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia yang ke-80. Delapan dekade pengabdian adalah sebuah pencapaian yang tak ternilai. Usia 80 tahun adalah usia kematangan, menandakan sebuah institusi yang telah teruji oleh berbagai gelombang sejarah, namun
tetap berdiri tegak dan semakin kokoh.
Kita patut berbangga, namun kebanggaan ini harus diterjemahkan menjadi tanggung jawab yang lebih besar. HUT ke-80 harus menjadi penanda bahwa TNI bukan hanya kuat secara alutsista, tetapi juga kuat secara ideologi, karakter dan mentalitas.
Tema peringatan tahun ini adalah, "TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju," yang merupakan tugas bagi kita semua untuk terus meningkatkan kemampuan sebagai institusi yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif (Prima),
yang kekuatannya bersumber dari rakyat, dan bertujuan untuk memajukan Indonesia.
Saya tegaskan kembali, tugas TNI adalah
menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap prajurit TNI, dari Tamtama hingga Perwira Tinggi adalah penjaga kedaulatan di setiap
jengkal wilayah NKRI, baik itu di perbatasan darat di lautan dan di langit Nusantara yang membentang. Pastikan selalu bendera Merah Putih berkibar tegak di wilayah tugas kalian dan pastikan tidak ada sejengkal pun tanah air yang digoyahkan oleh kepentingan pihak lain yang bertentangan dengan Pancasila.
Kekuatan TNI yang sesungguhnya bukan
terletak pada jumlah senjata saja, melainkan pada kuatnya soliditas dan kekompakan kita. Kita harus menghilangkan segala bentuk ego sektoral dan jiwa korsa yang sempit antar-matra.
TNI adalah satu. TNI Angkatan Darat adalah tulang punggung pertahanan darat. TNI Angkatan Laut adalah penjaga kedaulatan dan keamanan maritim. TNI Angkatan Udara adalah perisai pertahanan langit nusantara.
Ketiga matra ini harus bekerja dalam sinergi. Tidak ada istilah "milikku" atau "milikmu" dalam operasi pertahanan. Yang ada adalah kepentingan Bangsa dan Negara. Tunjukkan kepada dunia dan kepada rakyat bahwa TNI adalah institusi yang tegak, utuh dan tidak dapat dipecah belah. Kekompakan TNI adalah jaminan stabilitas nasional sebagai Perisai Trisula Nusantara.
Pada kesempatan ini, saya sampaikan beberapa penekanan yang harus dipedomani dalam setiap pelaksanaan tugas pertama Profesionalisme Mutlak. Teruslah berlatih dan teruslah belajar. Kuasai teknologi dan taktik terbaru. Jadilah prajurit yang cerdas, tanggap, dan adaptif. Senjata modern harus didukung oleh otak dan mental yang modern.
Kedua Disiplin dan Loyalitas. Pelihara disiplin dan loyalitas. Disiplin adalah jiwa prajurit. Jangan pernah ada pelanggaran yang mencoreng nama baik TNI.
Ketiga Bersatu dengan Rakyat. TNI lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat. Jaga hubungan baik dengan komponen masyarakat, pemerintah daerah dan unsur wilayah lainnya. Kedekatan kita dengan
rakyat adalah kekuatan kemanunggalan TNI-Rakyat yang paling ampuh.
Turut hadir dalam kegiatan upacara tersebut Kasrem 045/Gaya, Para Kasi Kasrem, Para Dan/KA Satbalakrem 045/Gaya, Para Perwira, Bintara dan Tamtama serta PNS jajaran Korem 045/Gaya.
( Penrem 045/Garuda Jaya )
0 comments:
Posting Komentar