Tambang Mini Ilegal Menjalar Ke Pemungkiman :Bos YIYI Dan YUK SUM Di Duga Dalang Di Balik Layar.

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Sinergi IWO Dan kemenimpas: Bangun Leterasi Publik Dan Transparansi Informasi Nasional.

JAKARTA, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-III Ikatan Wartawan Online (IWO) yang digelar selama dua hari, 28-29 Oktober 2025, di Aula PDS...

Postingan Populer

Kamis, 30 Oktober 2025

Tambang Mini Ilegal Menjalar Ke Pemungkiman :Bos YIYI Dan YUK SUM Di Duga Dalang Di Balik Layar.



Bangka Tengah – Aktivitas tambang timah ilegal kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, keresahan datang dari warga Desa Lampur, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, yang melaporkan adanya kegiatan tambang mini ilegal berjarak hanya sekitar 20 meter dari permukiman warga.

Tim investigasi awak media yang menerima laporan tersebut langsung turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi. Setibanya di lokasi, tim menemukan beberapa kelompok warga tengah bekerja menggunakan mesin mini pompa tanah berbahan bakar pertalite. Mesin-mesin itu digunakan untuk menyedot pasir bercampur lumpur dan air yang mengandung bijih timah.

Dari hasil penelusuran di lapangan, sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa hasil bijih timah dari tambang tersebut dibeli oleh seseorang yang dikenal dengan nama "Bos Yiyi", warga Desa Lampur yang kini berdomisili di Pangkalpinang.
Menurut keterangan warga, Bos Yiyi rutin datang setiap sore hari untuk menimbang dan membayar hasil tambang para penambang lokal. Lebih lanjut, disebutkan bahwa hasil timah yang dikumpulkan oleh Yiyi disetorkan kepada seorang warga bernama Yuk Sum, yang diduga kuat berperan sebagai pengendali di balik layar aktivitas tambang ilegal ini.

Aktivitas tambang mini ilegal tersebut tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menimbulkan dampak serius bagi lingkungan sekitar. Air tanah di kawasan tersebut dilaporkan mulai tercemar dan bersifat asam, sementara permukaan tanah mengalami penurunan.
Selain itu, kebisingan mesin tambang yang beroperasi sejak pagi hingga sore hari membuat warga, terutama anak-anak dan para lansia, sulit beristirahat.

Warga berharap aparat penegak hukum, khususnya Kapolres Bangka Tengah dan Kapolsek Sungai Selan, segera turun tangan untuk menertibkan aktivitas tambang mini ilegal yang semakin meresahkan tersebut.
"Kalau dibiarkan, lama-lama kampung kami rusak dan air sumur tidak bisa dipakai lagi," ujar salah satu warga dengan nada khawatir.

Hingga berita ini diterbitkan, aktivitas tambang di lokasi tersebut masih berlangsung, dan pihak berwenang belum terlihat melakukan penertiban. Kasus ini menambah panjang daftar praktik tambang timah ilegal yang terus mencoreng wajah Bangka Tengah sebagai wilayah penghasil timah terbesar di Indonesia.

(HR/TIM) 

0 comments:

Posting Komentar