Bangka Tengah — Di balik rimbunnya kebun sawit di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Pangkalanbaru, tersimpan misteri yang mengejutkan. Dua unit ekskavator berwarna oranye berlogo Hitachi ditemukan terparkir diam di halaman sebuah rumah sederhana milik pasangan suami istri, Agustinus dan Leti. Tak banyak warga yang tahu, karena letaknya tersembunyi di balik rerimbunan pohon sawit di RT 10/RW 03.
Tim investigasi awak media yang menelusuri laporan warga sore tadi, sekitar pukul 15.15 WIB, tiba di lokasi yang dimaksud. Dari pengamatan langsung, dua alat berat tersebut tampak masih utuh dan terawat, namun tidak menunjukkan aktivitas apa pun.
Saat dikonfirmasi, Leti, pemilik rumah, mengungkap kisah yang mengejutkan.
"Sekitar bulan November 2024, tengah malam ada orang datang menitipkan dua alat berat itu. Kami hanya disuruh menjaganya, katanya nanti digaji Rp1 juta per bulan untuk dua unit," ungkap Leti.
Namun yang janggal, Leti dan suaminya mengaku tidak mengenal siapa orang yang menitipkan alat berat tersebut. Mereka bahkan tidak diberikan nomor kontak atau identitas apa pun untuk dihubungi.
"Sudah hampir setahun tidak ada yang datang lagi. Gaji kami pun tak dibayar sampai sekarang," ujar Leti dengan nada kesal.
Keterangan itu menambah kuat dugaan bahwa keberadaan dua ekskavator ini bukan sekadar titipan biasa. Dari hasil penelusuran dan sumber internal yang diperoleh tim investigasi, dua unit alat berat itu diduga kuat merupakan milik Thamron alias Aon, sosok yang tengah menjadi sorotan nasional dalam kasus mega korupsi tata niaga timah yang merugikan negara hingga Rp300 triliun.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung sebelumnya telah menyita 53 unit ekskavator dan 2 unit buldozer yang terafiliasi dengan Aon — pengusaha besar yang dijuluki "Big Bos Timah Bangka" karena memiliki kekayaan fantastis mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Namun, dua unit yang ditemukan di Desa Tanjung Gunung ini diduga luput dari penyitaan aparat penegak hukum.
Temuan lapangan ini menambah daftar panjang aset-aset mencurigakan yang berkaitan dengan jejaring bisnis tambang ilegal dan praktik pencucian uang yang membelit kasus besar tersebut.
Tim investigasi awak media berencana melaporkan temuan ini secara resmi kepada pihak Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung agar segera dilakukan langkah pengamanan terhadap dua unit ekskavator yang diduga kuat merupakan bagian dari aset Big Bos Aon.
(HR/TIM)
0 comments:
Posting Komentar