Kuwu Desa Lema Tamba Diduga "Alergi" Wartawan, Ada Apa?

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Ops Miras Sat Resnarkoba Tertibkan Peredaran Ciu di Lemahwungkuk

Cirebon Kota – Kamis sore pukul 16.00 WIB (04/12/2025), Sat Reserse Narkoba Polres Cirebon Kota melaksanakan operasi minuman ber...

Postingan Populer

Jumat, 05 Desember 2025

Kuwu Desa Lema Tamba Diduga "Alergi" Wartawan, Ada Apa?

CIREBON – Buserpresisi.com
Sikap tidak bersahabat ditunjukkan oleh Kuwu Desa Lema Tamba, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, saat beberapa awak media mencoba melakukan silaturahmi sekaligus konfirmasi mengenai program pemerintahan desa. Diduga, sang Kuwu memilih menghindar dan mengabaikan kehadiran para jurnalis yang datang secara baik-baik.

Insiden ini terjadi pada Jumat (5/12/2025), ketika tim media berniat untuk menyampaikan niat wawancara seputar transparansi anggaran dan pelaksanaan program desa. Sayangnya, setelah menyapa dan bersalaman, sang Kuwu justru diduga berpura-pura sibuk menelpon dan meninggalkan awak media tanpa penjelasan.

“Sudah kami sapa, bahkan bersalaman. Tapi setelah itu, malah sibuk dengan handphone dan tidak kembali menghampiri kami. Seolah menghindar,” ujar salah satu wartawan yang enggan disebutkan namanya.

Seorang tokoh masyarakat yang turut hadir saat itu menyayangkan tindakan sang Kuwu yang dinilai tidak mencerminkan keterbukaan. “Seharusnya kepala desa menjadi panutan dan contoh baik dalam bersikap, apalagi terhadap pers yang membawa informasi untuk publik,” ungkapnya.

Padahal, dalam prinsip pemerintahan yang baik, keterbukaan informasi adalah hal yang wajib, terutama dalam hal pengelolaan anggaran yang bersumber dari negara. Tindakan menghindar seperti ini justru menimbulkan praduga negatif di tengah masyarakat: ada apa yang disembunyikan?

Lebih jauh, masyarakat berharap pihak Kecamatan Panguragan sebagai pembina pemerintahan desa dapat turun tangan untuk memberikan pembinaan kepada Kuwu Lema Tamba agar lebih profesional dan terbuka dalam menjalankan tugasnya.

“Jangan sampai kepercayaan publik runtuh hanya karena sikap tertutup dan enggan dikritik. Pemerintah desa itu milik rakyat, bukan milik pribadi,” tutup tokoh masyarakat tersebut.

*((Bang Keling))*

0 comments:

Posting Komentar