Semakin Memprihatinkan Terpantau Wartawan dan Sorotan warga karena Jalan Banyak Retak Hancur Berlubang Sejumlah Titik di Rohil, Oct 23, 2024.

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Berdasarkan Laporan GARMASI dan LSM KOREK Riau : Mabes Polri Melalui Dit Tipidter Siap Investigasi Semua Aktivitas Tambang Galian C Ilegal di Rohul

Sabtu, 14 Desember 2024 - 14:44:23 WIB Di Baca : 32 Kali facebook sharing button twitter sharing button whatsapp sharing button ...

Postingan Populer

Kamis, 24 Oktober 2024

Semakin Memprihatinkan Terpantau Wartawan dan Sorotan warga karena Jalan Banyak Retak Hancur Berlubang Sejumlah Titik di Rohil, Oct 23, 2024.

Rohil, Sebelumnya, kejadian nahas yang menimpa salah satu warga Kecamatan Tanah Putih, (alm) H.Syahrial yang di ketahui ASN dari dinas Kehutanan Kabupaten Rohil, meninggal dunia saat mengalami Laka yang diduga gara elakkan jalan yang berlubang dan akhirnya bertabrakan dengan pegawai PT. WKS. wahana Karsa Swandir.

Diketahui kecelakaan terjadi karena korban mengelakkan lobang sehingga terpaksa beradu dengan pengendara sepeda motor yang tidak terlihat dari jauh yang mana mobil besar sedang parkir di bahu jalan yang sedang antrian di duga pengangkut Tanah urug PT. WKS.

Terkait hal nahas tersebut, Ketua DPD Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI) Kabupaten Rokan hilir, Sakti Sitanggang menyoroti jalan rusak yang membahayakan masyarakat pengguna lalin dalam melintasi jalan Mutiara ke kedinginan. Ia mengungkapkan bahwa setiap Perusahaan yang menggunakan umum  transportasi truk ODOL (Over Dimension Over Loading) seharusnya ada izin AMDAL.

“Sudah semestinya perusahaan memiliki izin yaitu izin ekploitasi, eksplorasi dan pengangkutan, jika tidak ada itu harus ditindak oleh instansi terakit,” tukas Sakti Sitanggang kepada (23/10/2024).
Sakti Sitanggang juga menyayangkan sikap perusahaan yang seolah acuh terhadap dampak lingkungan akibat kendaraan ODOL yang dipaksakan gunakan jalan umum.

“Truk pengangkut tanah urug itu di perkirakan membawa muatan hingga 80 Ton, bagaimana tidak, jalan mutiara ini tidak rusak. Itu harus dihentikan dan diberi peringatan agar mencari alternatif jalan lain atau mengurangi tonase,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua DPD A-PPI Rokan hilir itu menjelaskan bahwa ada kemungkinan bahwa perusahaan yang bersangkutan tidak membuat analisis dampak lingkungan hidup atau AMDALnya abal-abal.

Ini sangat berbahaya, jika AMDAL-nya seperti ini maka ada dugaan praktik sogok menyogok dalam pengurusanya, makanya harus diawasi publik agar transparan. Selama ini AMDAL ini dijadikan proyek untuk mencari uang.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa AMDAL harus meninjau beberapa aspek yang menjadi tolak ukur kelayakan AMDAL yang dibuat perusahaan. “Dalam membuat AMDAL, harus melihat aspek flora dan fauna, sosial, infrastruktur, keselamatan manusia, zonasi satwa. Ini tidak dilakukan dengan benar maka akan jadi ladang bisnis oknum intelektual," dan akademisi saja.

kepada aparat penegak hukum (APH) Riau, dan tidak lepas dari tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau, untuk meninjau kembali perusahaan-perusahaan yang bersangkutan yang lakukan aktivitas galian C (tanah urug) agar selalu dipantau, lihat kejadian kejadian nahas yang menimpa salah satu warga Kecamatan Tanah putih, kan sudah makan korban. Wartawan berharap kepada Kapolres melalui Satlantas dan Pemerintah kab Rohil via Dishub agar menindak tegas kegiatan ini. pungkas Wartawan.

Jurnalis Husin Tanjung

0 comments:

Posting Komentar