Bumdes Desa Kedungdawa: Dari Krisis Ke Keberhasilan yang Menginspirasi, Namun Masih Dibayangi Utang

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Sinergitas TNI-Polri, Danlanal Babel Ikuti Upacara HUT Bhayangkara.

Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Ipul Saepul,S.E.,M.Tr.Opsla mengikuti upacara dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-79 dengan tema ...

Postingan Populer

Selasa, 20 Mei 2025

Bumdes Desa Kedungdawa: Dari Krisis Ke Keberhasilan yang Menginspirasi, Namun Masih Dibayangi Utang

Indramayu (Buserpresisi.com) – Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Bumdes Desa Kedungdawa, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu. Tersandung kasus penyelewengan dana sebesar Rp. 296.515.000, pengurus Bumdes yang lama terpaksa harus mengembalikan dana tersebut setelah melalui proses persidangan. Namun, masalah belum selesai di situ. Ternyata, ada sejumlah tunggakan dan pekerjaan rumah yang ditinggalkan oleh pengurus lama yang harus diselesaikan oleh pengelola baru.

Sutisno, Kepala Desa Kedungdawa, mengungkapkan kepada awak media pada Senin, 19 Mei 2025 di kantor Desa Kedungdawa, bahwa dana Rp. 296.515.000 tersebut sudah dikembalikan oleh pengurus Bumdes yang lama ke pihak keuangan negara pada tahun 2022. Namun, dia juga menyebutkan bahwa tidak hanya masalah penyelewengan dana yang menjadi beban, tetapi ada juga utang yang ditinggalkan akibat proyek renovasi kantor Bumdes yang menelan biaya Rp 65.000.000. Biaya renovasi ini belum dibayar kepada toko material yang menyuplai bahan bangunan tersebut.

"Jadi, selain masalah dana, pengurus Bumdes yang lama juga meninggalkan utang kepada toko material. Kami langsung mengambil langkah untuk mengganti pengurus dengan yang baru melalui Musdesus pada tahun 2022," ujar Sutisno.

Namun, Sutisno melanjutkan, meskipun pengurus baru sudah dilantik, masalah utang dan manajemen Bumdes yang tak berjalan dengan baik masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, pada tahun 2023, pemerintah desa kembali mengadakan Musdesus untuk merombak total struktur dan manajemen Bumdes, yang kemudian memilih Anung sebagai penanggung jawab Bumdes Kedungdawa hingga tahun 2025.

Anung, yang kini memegang kendali Bumdes Desa Kedungdawa, mengungkapkan kepada media bahwa dirinya langsung dihadapkan pada banyak masalah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah pembayaran utang renovasi gedung senilai Rp 65.000.000 yang ditinggalkan pengurus sebelumnya. "Di tahun 2023, Bumdes mendapat kucuran dana dari Pemdes Kedungdawa sebesar Rp 100.000.000, namun langsung dipotong Rp 40.000.000 untuk membayar sisa utang material," kata Anung saat ditemui di kantor desa.



Anung melanjutkan bahwa pada tahun 2024, Pemdes kembali mengucurkan dana Rp 70.000.000 dan di tahun 2025, Bumdes Kedungdawa menerima dana lagi sebesar Rp 150.000.000. Berkat kucuran dana tersebut, Anung menyatakan bahwa tunggakan pembayaran material yang sempat tertunda sudah bisa diselesaikan. "Alhamdulillah, kekurangan material sebesar Rp 25.000.000 kini sudah terbayarkan semua berkat hasil usaha Bumdes dan dana yang diberikan Pemdes," ungkap Anung.

Kepala Desa Sutisno pun memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Anung dalam mengelola Bumdes Kedungdawa. "Bumdes sekarang jauh lebih baik, dan kami menerima banyak penghargaan dari Pemkab Indramayu. Apa yang dikelola oleh Anung sangat terasa perubahannya," ujar Sutisno.

Namun, meskipun telah ada kemajuan, Anung mengungkapkan bahwa Bumdes Kedungdawa kini masih memiliki beban utang sebesar Rp 70.000.000 kepada toko material. Beban ini muncul setelah pembangunan kios yang nantinya akan disewakan, yang bersama dengan pembangunan kantor baru Bumdes menghabiskan anggaran sebesar Rp 250.000.000.



Bumdes Kedungdawa, yang seharusnya menjadi kekuatan ekonomi desa, kini masih bergulat dengan utang besar dan kontroversi seputar pengelolaan dana. Walaupun ada kemajuan yang patut diacungi jempol, namun utang yang terus bertambah dan pengelolaan yang belum sepenuhnya bersih dari masalah menimbulkan keraguan di kalangan publik. Akankah Bumdes ini bisa bangkit sepenuhnya atau justru tenggelam dalam utang yang tak terbayarkan? Waktu akan memberikan jawabannya. (Wira) 

0 comments:

Posting Komentar