Potret Pilu Bocah Indramayu: Heri Sujati, 10 Tahun, Bertahan Hidup di Tenda Usang Bersama Kakek

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Dit Polairud Polda Babel Berhasil Gagalkan Pengangkutan 20 Ton Pasir Timah Di Perairan Bangka Barat. 

Polda Bangka Belitung berhasil menggagalkan kasus pengangkutan pasir timah menggunakan kapal kayu di Kabupaten Bangka Barat, Kamis (15/5/25)...

Postingan Populer

Jumat, 16 Mei 2025

Potret Pilu Bocah Indramayu: Heri Sujati, 10 Tahun, Bertahan Hidup di Tenda Usang Bersama Kakek

Indramayu – Di balik geliat pembangunan dan kemajuan zaman, masih ada kisah memilukan dari pelosok negeri. Heri Sujati, bocah 10 tahun asal Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, harus menelan kenyataan pahit dalam usia yang masih sangat belia.

Heri adalah anak yatim piatu. Ia kini tinggal hanya bersama sang kakek, setelah rumah mereka roboh dan tak bisa lagi dihuni. Mirisnya, tempat tinggal mereka sekarang hanyalah sebuah tenda bantuan dari Kementerian Sosial yang berdiri seadanya. Tidak ada dinding kokoh, tidak ada lantai layak, hanya terpal dan tanah basah yang menjadi saksi perjuangan hidup mereka.

Untuk keperluan mandi dan buang air, mereka mengandalkan MCK darurat yang ditutup kain. Fasilitas itu jauh dari kata layak, apalagi aman dan sehat bagi seorang anak seusia Heri.



Sementara anak-anak lain seumurannya sibuk bermain, belajar, dan bercita-cita, Heri justru disibukkan dengan membantu sang kakek mencari uang untuk bertahan hidup selama ini. Kisahnya menjadi potret buram yang menunjukkan bahwa belum semua anak Indonesia merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya.

Heri Sujati bukan sekadar angka dalam statistik kemiskinan. Ia adalah suara nyata yang menjerit dari pelosok desa, memanggil perhatian kita semua. Ini adalah panggilan kemanusiaan yang tak boleh diabaikan.

Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan. Heri layak mendapat tempat tinggal yang layak, akses pendidikan yang baik, dan perlindungan sebagai anak-anak Indonesia yang berhak meraih masa depan cerah.



Karena di balik senyum kecilnya, tersembunyi kekuatan besar untuk terus hidup—meski dunia seakan lupa padanya. (Wira Hadiyono)

0 comments:

Posting Komentar