Unjungan Buyut Seh Datuk: Tradisi Sakral Pabean Ilir yang Tetap Hidup di Tengah Modernisasi

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Unjungan Buyut Seh Datuk: Tradisi Sakral Pabean Ilir yang Tetap Hidup di Tengah Modernisasi

Indramayu (Buserpresisi.com) — Suasana khidmat dan penuh makna terasa kuat di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa...

Postingan Populer

Minggu, 15 Juni 2025

Unjungan Buyut Seh Datuk: Tradisi Sakral Pabean Ilir yang Tetap Hidup di Tengah Modernisasi

Indramayu (Buserpresisi.com) — Suasana khidmat dan penuh makna terasa kuat di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (15/06/2025). Ratusan warga tumpah ruah dalam rangkaian acara Unjungan, sebuah tradisi sakral yang digelar setiap tahun di makam keramat Buyut Seh Datuk sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.

Tradisi Unjungan bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah hasil bumi yang melimpah, sekaligus doa bersama untuk arwah leluhur dan keselamatan seluruh warga desa.

Kepala Desa Pabean Ilir, Hj. Sondarih, memberikan pesan yang menyentuh hati kepada warganya.

"Penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya sebagai warisan leluhur. Hal ini menjadi cara untuk memahami nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu," ujarnya penuh semangat.



Acara Unjungan tahun ini dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari Kuwu Desa Pabean Ilir, Muspika Pasekan, Polsek Pasekan, Koramil setempat, tokoh masyarakat dan agama, hingga perwakilan desa-desa tetangga.

H. Mujahidin, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa acara berlangsung selama tiga hari dengan ragam kegiatan.

"Unjungan ini sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mendahului kita, khususnya warga yang aktif di RT, RW, aparat desa dan keamanan. Kami juga mengadakan arak-arakan gamelan purwa, wayang kulit, dan pengajian sebagai penutup," jelasnya saat diwawancarai di halaman makam Buyut Seh Datuk.

Puncak acara ditandai dengan prosesi sedekah bersama, di mana seluruh warga membawa tumpeng dan beragam makanan khas desa sebagai lambang rasa syukur dan kebersamaan.

Menariknya, pendanaan acara ini sebagian besar berasal dari swadaya masyarakat dan dukungan dari desa-desa sekitar seperti Totoran, Karanganyar, Brondong, dan Pasekan.

Salah satu warga, Yuyun (28), mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam tradisi ini.



"Unjungan ini bukan cuma tradisi, tapi pengingat bahwa kita punya akar yang kuat sebagai masyarakat yang saling menghargai dan peduli. Saya bangga jadi bagian dari Pabean Ilir," ujarnya sambil tersenyum.

Tradisi Unjungan adalah bukti bahwa di tengah arus modernisasi, masyarakat Pabean Ilir tetap teguh menjaga warisan budaya sebagai jati diri dan kekuatan bersama. (Wira) 

0 comments:

Posting Komentar