63 Penghuni Lapas Indramayu Terkena TBC, BEM Nusantara Ciayumajakuning Soroti Kondisi Lapas

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Tembok Tinggi Tak Halangi TBC: Puluhan Penghuni Lapas Terinfeksi

Indramayu — Kasus tuberkulosis (TBC) yang menjangkit 63 penghuni Lapas Kelas II B Indramayu menjadi sorotan dari berbagai pihak. Salah satu ...

Postingan Populer

Kamis, 16 Oktober 2025

63 Penghuni Lapas Indramayu Terkena TBC, BEM Nusantara Ciayumajakuning Soroti Kondisi Lapas

Indramayu — Sebanyak 63 penghuni Lapas Kelas II B Indramayu dilaporkan terinfeksi penyakit tuberkulosis (TBC). Kasus ini memantik keprihatinan dari kalangan mahasiswa, khususnya mereka yang bergerak di bidang kesehatan.

Akbar, Presiden Mahasiswa Poltekkes KMC Kuningan sekaligus Bagian Isu Kesehatan BEM Nusantara Cirebon–Majalengka–Kuningan (Ciayumajakuning), menduga terdapat banyak faktor di dalam lapas yang tidak sesuai dengan standar kesehatan, sehingga memicu penyebaran penyakit menular seperti TBC.

"TBC itu penyakit yang mudah menular sehingga penyakit tersebut bisa menyebar di tempat padat dan sirkulasi udaranya buruk. Kalau 63 orang bisa terjangkit, berarti ada persoalan serius pada sanitasi, ventilasi udara pada dapur lapas juga harus diperhatikan karena asap yang timbul akibat proses pemasakan bisa menyebar kedalam lingkungan lapas, dan pihak lapas harus melakukan sistem pengawasan kesehatan di lapas agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Akbar, Kamis (16/10).

Akbar menilai, overkapasitas, minimnya akses layanan kesehatan, serta keterbatasan alat deteksi dini menjadi pemicu utama tingginya kasus TBC di dalam lembaga pemasyarakatan. Ia mendesak Kementerian Hukum dan HAM serta Dinas Kesehatan Indramayu untuk segera melakukan evaluasi total dan intervensi medis di lapas.

"Lapas bukan tempat untuk meniadakan hak hidup sehat. Pemerintah wajib menjamin kesehatan mereka, karena penyakit menular seperti ini juga bisa berdampak ke lingkungan sekitar lapas dan masyarakat luas ," tegasnya.

Sementara itu, Ummy, Wakil Presiden Mahasiswa Poltekkes KMC Kuningan dan mahasiswa asal indramayu ini menyoroti pentingnya peran tenaga kesehatan dan edukasi rutin di lapas sebagai langkah pencegahan.

"Saya berharap pemerintah menggandeng institusi pendidikan kesehatan, termasuk Poltekkes, untuk ikut turun dalam memberikan edukasi dan pemeriksaan rutin. Melalui keterlibatan institusi pendidikan, diharapkan masyarakat yang ada di dalam lapas bisa memahami pentingnya menjaga kesehatan di lapas. Karena tanpa adanya edukasi tentang penularan penyakit TBC, penularan seperti ini akan terus berulang." tutur Ummy. 



Ummy juga menambahkan bahwa persoalan kesehatan di lapas seharusnya menjadi prioritas lintas sektor, bukan hanya tanggung jawab Kemenkumham.

"Ini bukan semata isu internal lapas, tapi isu kesehatan publik. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antar pihak lembaga pemasyarakatan, dinas kesehatan, dan tenaga medis muda untuk menangani dan mencegah terulangnya kasus serupa. Warga binaan juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak, sehingga kolaborasi lintas sektor menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan bersama. ," imbuhnya.

BEM Nusantara Ciayumajakuning berencana melakukan kajian lapangan dan advokasi kesehatan publik, guna memastikan tindak lanjut pemerintah tidak berhenti pada laporan semata.

0 comments:

Posting Komentar