Kredibilitas Dirut Nurpan Terancam, Bupati Lucky Hakim: Perumdam Tak Boleh Rugi Lagi!

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Polres Bangka Barat Tangkap Dua Remaja Pengedar Sabu, Satu Masih di Bawah Umur

Komitmen Polres Bangka Barat dalam memberantas peredaran narkoba terus dibuktikan. Melalui tim khusus "Hantu" Satresnarkoba, jajar...

Postingan Populer

Kamis, 13 November 2025

Kredibilitas Dirut Nurpan Terancam, Bupati Lucky Hakim: Perumdam Tak Boleh Rugi Lagi!

Indramayu - Tingkat kebocoran air bersih di Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu Jawa Barat kembali menjadi sorotan publik. Sehingga kredibilitas Direktur Utama (Dirut) Perumdam Nurpan menjadi taruhan dalam kasus kerugian Perumdam hingga mencapai milyaran rupiah per bulan. 

Pasalnya, belakangan ini penilaian publik terhadap pelayanan air bersih sering kali dikeluhkan oleh masyarakat pelanggan dikarenakan kasus kebocoran pipa air yang mencapai 34 persen membuat perusahaan milik daerah ini merugi hingga miliaran rupiah.

Angka tersebut jauh di atas batas ideal yang ditetapkan Kementerian PUPR, yakni maksimal 25 persen. Kondisi ini dinilai sebagai sinyal darurat efisiensi dan peremajaan infrastruktur yang sudah lama tak tersentuh.

Salah satu penyebab utama tingginya kebocoran adalah usia jaringan pipa yang sudah tua. Banyak pipa yang masih menggunakan material logam peninggalan lama, sehingga kualitasnya terus menurun dan rentan bocor.

Menanggapi hal itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim yang juga menjabat sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumdam Tirta Darma Ayu, menegaskan sikap dan tanggung jawab terhadap kinerja direksi.

Bupati Lucky Hakim tidak ingin kasus kebocoran ini makin meluas, mengakibatkan Perumdam akan terus mengalami kerugian. 

"Teknisnya saya tidak masuk, tapi resiko sebagai direktur di bawah kepemimpinan saya jelas, anda tidak boleh rugi, harus untung! Kalau satu tahun rugi, itu sudah kartu merah. Dua tahun berturut-turut rugi, maka anda harus mundur. Kan sudah ada fakta integritas," ujar Lucky Hakim seusai kegiatan Rapat Paripurna di DPRD Indramayu, Rabu 12 November 2025.

Pernyataan tersebut sontak menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah daerah dalam hal ini Bupati selaku KPM tidak akan mentolerir kinerja buruk di tubuh BUMD. Lucky juga menegaskan pentingnya langkah cepat dalam perbaikan jaringan pipa, efisiensi operasional, dan peningkatan layanan pelanggan.

Masyarakat berharap, di bawah pengawasan ketat dan kebijakan tegas Bupati Lucky Hakim, Perumdam Tirta Darma Ayu dapat segera keluar dari kerugian dan menghadirkan pelayanan air bersih yang lebih baik lagi untuk warga Indramayu.

Menyikapi hal itu Bupati selaku KPM membutuhkan campur tangan investor untuk bisa bekerja sama guna penanganan pelayanan secara maksimal. 

"Saya akan menggandeng para investor agar mau berinvestasi besar besaran untuk persiapan air bersih. Bisnis ini menjanjikan karena konsumennya sudah ada," kata Lucky. 

Selain fokus pada peningkatan layanan kepada masyarakat, Lucky menyoroti peluang besar kerja sama dengan sektor industri. 

Salah satunya Kawasan Industti Losarang yang kini sudah mempekerjakan ratusan karyawan. Ia menegaskan bahwa keberadaan Perumdam TDA harus menjadi bagian dari sistem penyediaan air di kawasan industri, bukan dikelola sendiri oleh pihak swasta.

"Kawasan industri membutuhkan air dalam jumlah besar. Kami tidak ingin mereka mengelola air sendiri. Perumdam TDA harus hadir di sana, meskipun pembiayaannya nanti bisa melalui sistem Build Operate Transfer (BOT). Untuk industri, tentu tarifnya berbeda dan keuntungan yang dihasilkan bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat," jelasnya.

Lucky juga mengakui bahwa persoalan kualitas air masih menjadi perhatian serius. Ia mencontohkan, bahkan di rumah dinas bupati, air yang mengalir masih berwarna kuning akibat pipa tua yang sudah berkarat atau bocor.

"Air dari tempat pengolahan itu bersih, tapi ketika sampai ke rumah masyarakat jadi kuning. Itu karena pipa-pipa lama. Maka dari itu, kami akan berinvestasi besar-besaran untuk peremajaan jaringan pipa," ungkapnya. 
(Wira Hadiyono)

0 comments:

Posting Komentar