Wabup Jigus Resmikan Desa Babakan Gebang sebagai Kampung Donor Darah

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Terendus 700 Ton Timah Dibalik Karung Lada:Jejak Gelap Gudang Diduga Milik Big Bos AON.

Bangka Tengah | Investigasi Khusus – Sebuah temuan mengejutkan mencuat di Desa Jeruk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Ber...

Postingan Populer

Rabu, 12 November 2025

Wabup Jigus Resmikan Desa Babakan Gebang sebagai Kampung Donor Darah

‎KABUPATEN CIREBON — Semangat kemanusiaan tampak nyata di Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.

Desa ini resmi ditetapkan sebagai Kampung Donor Darah secara langsung oleh Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, Selasa (11/11/2025).
‎Program yang digagas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon ini menjadi salah satu bentuk gotong royong kemanusiaan yang telah berjalan konsisten lebih dari satu dekade.
‎Dalam keterangannya, pria yang akrab disapa Jigus ini menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Desa Babakan Gebang yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan donor darah secara rutin setiap tiga bulan sekali.
‎“Kami dari pemerintah daerah menyambut baik kegiatan ini. Terima kasih kepada PMI, pemerintahan desa, dan seluruh warga Desa Babakan Gebang yang sudah istiqomah mendonorkan darahnya,” ujar Jigus.
‎Menurut Jigus, keberadaan kampung donor darah tidak hanya penting bagi Desa Babakan Gebang, tapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Cirebon.
‎“Sekarang baru 18 titik, mudah-mudahan ke depan bisa ada di 40 kecamatan. Karena setetes darah sangat berarti untuk membantu sesama,” katanya.
‎Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Sri Heviyana menjelaskan, bahwa Desa Babakan Gebang terpilih karena tingkat partisipasi warganya yang terus meningkat setiap tahun.

Bahkan, saat bulan Ramadan —ketika biasanya kegiatan donor darah menurun, warga Desa Babakan Gebang justru tetap antusias.
‎“Biasanya di bulan puasa itu jumlah pendonor menurun, tapi di Babakan Gebang justru bisa mencapai 100 pendonor. Ini luar biasa,” ungkap Heviyana.
‎Ia menambahkan, dengan adanya kampung donor, masyarakat kini lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan darah.

Desa memiliki bank data darah yang memuat informasi golongan darah warganya.
‎“Kalau ada warga yang membutuhkan darah, tidak perlu jauh-jauh ke PMI. Cukup dari data di desa, bisa diketahui siapa pendonor yang cocok. Ini sangat membantu,” jelasnya.
‎PMI Kabupaten Cirebon saat ini masih menggunakan anggaran dari APBD untuk menjalankan program tersebut.

Setiap tahun, ada lima kecamatan yang mendapat giliran pembentukan kampung donor baru.
‎Kepala Desa Babakan Gebang, Yeni Setiati, mengaku bangga karena warganya memiliki kesadaran tinggi dalam berbagi melalui donor darah.
‎‎“Kegiatan donor darah di desa kami sudah rutin setiap tiga bulan sekali. Masyarakat sudah terbiasa dan tidak perlu lagi diajak dengan susah payah. Bahkan saat Ramadan, antusiasmenya tetap tinggi,” ujar Yeni.
‎Ia berharap ke depan, seluruh desa di Kabupaten Cirebon bisa memiliki kampung donor darah. Meski diakui, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri. (DISKOMINFO)

0 comments:

Posting Komentar