Indramayu - Tahun 2024 mencatatkan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu, dengan total 528 kasus. Angka ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 218 kasus pada 2023. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak pemerintah, mengingat dampak dari wabah ini yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Dr. Bintang Kusumawardani, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Indramayu, menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD pada 2024 dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Indramayu.
Salah satu kecamatan yang mengalami lonjakan signifikan adalah Kecamatan Balongan, yang mencatatkan 41 kasus DBD pada tahun 2024. Pada tahun sebelumnya, angka ini hanya 9 kasus. Drg. Nova Natalia, Kepala Puskesmas Kecamatan Balongan, menuturkan bahwa faktor iklim, khususnya musim hujan yang intens, turut memperburuk kondisi ini. "Musim hujan yang panjang meningkatkan kelembapan, yang menjadi faktor utama bagi perkembangan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD," jelas Drg. Nova.
Untuk menanggulangi permasalahan ini, Dinas Kesehatan Indramayu, bersama Puskesmas Balongan, telah menggencarkan berbagai upaya pencegahan, termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara massal dan penyemprotan fogging di wilayah yang mengalami lonjakan kasus DBD. Mereka juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala desa untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
"Upaya pencegahan terus kami lakukan, termasuk penyemprotan fogging ULV dan fogging fokus di wilayah-wilayah yang melaporkan adanya kasus DBD. Kami juga terus memantau perkembangan kondisi di masyarakat melalui pegawai Puskesmas," ujar Drg. Nova.
Pihak kecamatan juga tak ketinggalan dalam mendukung upaya pencegahan. Sekretaris Camat Balongan, Baman, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Kami mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan dan menerapkan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Kami juga mengajak setiap anggota keluarga untuk aktif memantau jentik nyamuk di rumah," ujar Baman.
Meski tantangan besar dihadapi dengan cuaca ekstrem yang masih berlangsung, pemerintah kecamatan dan Dinas Kesehatan berharap bisa mengurangi kasus DBD pada tahun 2025. "Kesadaran masyarakat terhadap pencegahan DBD terus meningkat. Kami berharap masyarakat tetap proaktif dan ikut berperan dalam menekan angka kasus DBD, sehingga wabah ini bisa segera teratasi," tambah Baman.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang semakin gencar dan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Kabupaten Indramayu, khususnya di Kecamatan Balongan, dapat berkurang secara signifikan di tahun 2025.
(Wira)
0 comments:
Posting Komentar