Indramayu (Buserpresisi.com) — Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Barat tahun 2025 resmi berlangsung pada 10-16 Juni dengan komitmen kuat untuk menjamin proses yang transparan, objektif, dan bebas dari praktik titipan.
Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SMAN 1 Indramayu, Sugeng Prayitno, bersama panitia SPMB, Deden, menegaskan bahwa kebijakan Gubernur Jawa Barat tegas melarang segala bentuk intervensi dalam seleksi murid baru.
"Panitia sudah sepakat, tidak ada titipan. Kami tegak lurus menjalankan kebijakan Gubernur. ASN wajib taat, dan sanksi bagi pelanggar sangat berat. Semua panitia sudah tandatangani fakta integritas," tegas Sugeng
Sistem seleksi yang digunakan sepenuhnya terintegrasi dan otomatis. Mulai dari jalur zonasi, afirmasi, prestasi, hingga perpindahan orang tua, seluruh data diproses oleh sistem tanpa intervensi manual.
"Kami hanya menerima hasil dari sistem. Tidak ada ruang untuk manipulasi data atau titipan," tambah Sugeng.
Ia pun menegaskan sikap tegas sekolah terhadap pelanggaran: "Kalau ada yang coba bermain curang, kami akan tindak sesuai aturan. Ini bukan hanya soal aturan, tapi juga soal integritas dan tanggung jawab moral."
SMAN 1 Indramayu membuka kuota 432 siswa baru untuk tahun ini, terbagi dalam 12 rombongan belajar (rombel). Sekolah juga memberikan kesempatan khusus bagi siswa dari wilayah penyangga seperti Kecamatan Balongan sesuai kebijakan KCD dan zonasi.
Menurut Deden, panitia SPMB, komposisi jalur penerimaan adalah: Zonasi 35%, Afirmasi 30% (termasuk PDBK, KETM, dan kondisi khusus), Perpindahan Orang Tua 2,5%, Anak Guru 2,5%, dan Prestasi 30%.
Terkait perubahan domisili, Deden menjelaskan hal ini bisa diterima jika disertai dokumen resmi seperti surat cerai atau surat kematian orang tua.
Untuk jalur P3KE, kuota diatur langsung oleh Provinsi Jawa Barat, dengan peta penerima yang sudah ada. Namun, dari 9 kuota yang diterima, hanya 2 siswa yang melakukan daftar ulang, sisanya memilih jalur SMK.
Menjawab isu operator sekolah yang bisa mengubah nilai rapor atau hasil tes, panitia dengan tegas membantah: "Semua data sudah diverifikasi sistem, panitia hanya menerima hasil final. Tidak ada manipulasi data."
Dengan sistem yang sudah digital dan transparan, SMAN 1 Indramayu memastikan proses penerimaan siswa baru tahun ini berjalan adil dan sesuai aturan, sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat soal titipan dan kecurangan. (Wira Hadiyono)
0 comments:
Posting Komentar