![]() |
Kades Citundun, Taswan Suwandi, saat dikonfirmasi awak media initerkait manfaat Program B2SA yang digulirkan pemerintah di desanya, Jumat (30/05/2025). foto dok. AG |
Kuningan, buserpresisi.com
Dinas Ketahanan Pangan Pertanian mensosialisasikan pengembangan di desa menggelar B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas di pedesaan, Jumat (30/5/2025).
Kepala desa Citundun Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan, Taswan Suwandi, mengutarakan bahwa dengan adanya B2SA sangat penting sekali mendorong peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat setempat. B2SA sendiri mengedepankan konsumsi pangan yang tidak hanya secara beragam dan bergizi, tetapi juga seimbang serta aman bagi kesehatan.
"Dengan cara konsumsi ini, masyarakat dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya dengan baik dan sehat, tidak ada tantangan kekurangan gizi," ujar Taswan.
Ia juga sangat mengapresiasi terhadap program yang di berikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan. Pihaknya pun mengucapkan berterima kasih atas diberikannya bantuan B2SA, ke Desa Citundun yang terpilih sebagai salah satu penerima bantuan tersebut.
"Kami sangat berharap, semoga program B2SA ini bermanfaat untuk masyarakat Citundun dalam upaya mencegah dan mengantisipasi kekurangan gizi buruk di desa kami," ungkapnya.
Lebih lanjut secara nasional kegiatan tentang B2SA ini, kata Kades Taswan, hanya ada di 50 Kabupaten/Kota dengan total 809 desa di Jawa Barat. Kuningan menjadi salah satu dari empat kabupaten yang terpilih mendapat alokasi untuk 25 desa tersebar di lima kecamatan yakni, Cilimus, Lebakwangi, Ciawi Gebang, Nusaherang dan Ciwaru.
"Program ini merupakan program penting untuk mencegah kekurangan gizi, juga meningkatkan ketahanan pangan khususnya di desa Citundun. B2SA ini berfokus kepada kecukupan pangan tetapi juga, bagaimana masyarakat mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan aman, itu bentuk program ini,"terangnya.
Taswan menuturkan, dalam penerapan kehidupan sehari-hari masyarakat harus di dorong dengan pemanfaatan potensi pangan daerah yang kaya dengan gizi, seperti makan makanan yang mengandung karbohidrat ubi jagung, singkong dan lain sebagainya yang mengandung serat tinggi.
"Diharapkan masyarakat Citundun bisa memulai penerapan program B2SA dalam keseharian keluarganya masing-masing, dengan memanfaatkan lahan yang ada. Diverifikasi ini tidak hanya meningkatkan ketahanan keluarga saja, tetapi mengurangi ketergantungan pada salah satu jenis makanan tertentu," tutupnya. (AG)
0 comments:
Posting Komentar